Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018
Mudik 750 Km dan Waktu 30 Jam, Berani?
Setelah melewati Hutan Baluran, perjalanan menuju Panarukan (perbatasan Kabupaten Situbondo) tanpa hambatan yang berarti. Hanya perlu waspada selama perjalanan karena truk-truk besar dan bus semakin ganas kecepatannya.
Perjalanan mudik yang menegangkan perlu adanya relaksasi dengan menikmati tempat wisata murah di Panarukan. Tugu 1000km Anyer- Panarukan menjadi peristirahatan. Tempat sejarah perjuangan bangsa saat pembuatan jalan "Daendels" di masa Kolonial Belanda. Tugunya yang berwarna-warni dan diliputi dengan tumbuhan hijau menjadi spot yang instagrammable.
Namun, setelah melewati kawasan Dringu Probolinggo, ada pemandangan yang menarik. Yaitu, keberadaan objek wisata relegius berupa miniatur bangunan kabah. Ukuran kabah persis seperti ukuran kabah yang sebenarnya di Kota Suci Makkah. Dan, kawasan ini menjadi tempat untuk Bimbingan Ibadah Haji. Banyak tempat-tempat yang dinamai seperti di Kota Makkah.
Perjalanan di lanjutkan kembali. Namun, saya harus menghentikan perjalanan saat melewati daerah Besuki. Sebuah menara masjid Besuki yang berada di kawasan alun-alun Besuki mengusik kamera hape saya untuk menjepretnya.
Saya sempat masuk ke Masjid untuk melakukan sholat dhuhur. Sekalian untuk melepaskan otot-otot tubuh. Saya merasakan tubuh agak pegal dan perut kembung. Karena, masuk angin selama perjalanan.
Padahal, saya memakai baju rangkap tiga. Kaos, jaket rangkap dua dan penahan dada. Saya tak bisa mengobati sakit masuk angin karena saya masih dalam kondisi berpuasa.
Saya beberapa kali berhenti untuk mengisi BBM, buka puasa dan sholat di lintasan Besuki hingga Pasuruan. Dan, yang menarik adalah perlunya kehati-hatian pada lintasan Bangil Pasuruan. Jalan yang mempunyai landasan seperti garis kejut membutuhkan kehati-hatian pemudik. Jika, teledor maka sepeda motor bisa oleng.
Bukan itu saja, banyak monster-monster truk dan bus yang melesat dengan kecepatan tinggi. Saya perlu hati-hati. Apalagi, sampai di kawasan ini sudah gelap. Dan, yang menjadi masalah serius ketika mau memasuki pintu tol Gempol Pasuruan. Saya selalu dibuat bingung ketika akan menuju ke arah Mojosari Mojokerto.