"Bonding Time" Seru Kala Ngabuburit, dari TikTok sampai Gigi Buaya
Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Apalagi bila sekadar membunuh waktu. Namun, bila disiasati secara kreatif justru mendatangkan banyak manfaat.
Apalagi di bulan Ramadan. Menjelang azan magrib, rasa lapar dan dahaga seperti ingin segera terpuaskan. Kita bisa memanfaatkan masa penantian itu dengan rupa-rupa aktivitas seru. Tidak harus keluar rumah. Ngabuburit pun bisa di rumah saja, bersama keluarga tercinta.
Salah satu ide yang bisa dicoba adalah memperkuat ikatan antara orang tua dan anak. Bulan Ramadan tak hanya menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri dengan Allah dan sesama di sekitar, tetapi pertama-tama menjadi momen untuk memperbaharui dan merekatkan hubungan antara orang tua dan anak, dan begitu pula sebaliknya.
Sebuah penelitian dari University of Iowa, melansir Kompas.com (30/7/2020), menunjukkan ikatan dekat atau bonding yang tercipta membuat anak mengalami sedikit masalah emosional dan perilaku.
Anak bisa terhindari dari perilaku agresif, masalah emosional, dan berbagai tindakan destruktif hingga ketika mereka mencapai usia sekolah seperti melanggar aturan dan sebagainya.
Ikatan emosional yang kuat menjadi landasan yang kokoh bagi tumbuh kembang si kecil secara sehat. Anak memiliki kenangan yang indah dengan orang tua, mereka menjadi lebih percaya diri dan semakin merasa dicintai dan dihargai, serta belajar untuk menjalin hubungan yang sehat hingga dewasa kelak.
Patut diakui, masih banyak orang tua yang gamang dan berpikiran sempit. Mereka berpikir bonding hanya terkait aktivitas menyusui, menggendong, dan "skin to skin touch" semata.
Padahal ada banyak aktivitas yang bisa dicoba. Bonding time pun tak harus dalam jangka waktu lama.
"Hanya dengan waktu 15 menit jika kita memilih aktivitas bonding yang tepat, anak akan merasa memiliki waktu spesial dengan orangtuanya," demikian psikolog anak, Saskhya Aulia Prima, M. Psi.
Lantas, apa saja kegiatan untuk mengisi "bonding time" selama bulan Ramadan?