Pesona Masjid Dian Al-Mahri yang Tak Bisa Didustakan, Si Kubah Emas Tersohor di Asia Tenggara
Para pengunjung jelas tidak hanya datang untuk beribadah. Mereka bisa bersantai sambil menikmati pemandangan indah dan udara yang sejuk.
Ketiga, kita tentu bertanya, siapa yang membangun masjid sekeren ini?
Ya, dia adalah Hajjah Dian Djuriah Rais binti H Muhammad Rais. Seorang pengusaha kaya raya nan dermawan.
Sosok yang dikenal sebagai Dian Al-Mahri yang kemudian diabadikan sebagai nama masjid ini tutup usia pada 29 April 2019 lalu di usia 73 tahun. Ia dimakamkan di sisi selatan, tak sampai sepelempar batu jauhnya dari bangunan masjid.
Proyek pembangunan masjid ini dimulai pada 1996. Baru bisa dinikmati oleh masyarakat luas pada 31 Desember 2006.
Mula-mula masjid ini ditujukan untuk kepentingan keluarga. Di lingkungan luas itu pun terdapat rumah megah kediaman keluarga yang terbuka untuk dikunjungi meski hanya sebatas mengambil foto tak jauh dari pintu gerbang raksasa.
Keempat, siapa saja bisa bertandang ke tempat ini. Baik untuk kepentingan ibadah maupun wisata. Bahkan, tersedia aula yang difungsikan untuk berbagai hajatan seperti pengajian hingga pernikahan.
Kompleks ini dilengkapi sejumlah fasilitas seperti tempat wudu dan toilet bersih. Di sebelah utara terdapat kafetaria dan toko suvenir. Lahan parkir cukup luas, baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua.
Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi akan diarahkan untuk masuk dari sisi barat. Untuk menikmati keagungan Tuhan sedahsyat ini pengunjung hanya dibebani karcis parkir motor, seharga Rp 3 ribu.
Bila demikian, menyitir surat Ar Rahman ayat 13, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"