Dari Pengalaman Pribadi, 4 Kunci Hobi Badminton Tetap Tersalurkan selama Ramadan
Berolahraga saat puasa perlu didukung dengan pola hidup konstruktif. Asupan makanan kaya nutrisi dan waktu istirahat perlu mendapat perhatian serius.
Jangan pernah melewatkan makan saat sahur agar ibadah puasa dan aktivitas lainnya seperti olahraga bisa terlaksana. Saat-saat tersebut bisa diisi dengan makanan kaya protein, serat, vitamin, dan mineral yang bisa ditemukan dalam lauk-pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan.
Tetap terhidrasi
Keempat, hidrasi adalah kunci penting lainnya. Selama bulan Ramadan ancaman dehidrasi selalu mengintai. Jelas olahraga akan terasa lebih sulit dan tubuh akan cepat lelah.
Kita bisa menyiasati dengan menggandakan hidrasi saat berbuka puasa hingga sahur. Minum air putih yang cukup saat berbuka dan saat sahur, atau pada waktu di antaranya.
Kami tidak akan pernah lupa membekali diri dengan air putih yang cukup. Biasanya kami membawa satu liter air, saat puasa kami menambahnya menjadi dua liter air.
Selama berolahraga kami rutin mengambil jeda yang cukup Panjang di setiap akhir set. Tujuannya untuk mendapat waktu istirahat yang cukup dan menghidrasi tubuh sebelum melanjutkan pertandingan.
Setelah berolahraga pun pekerjaan rehidrasi tidak akan berhenti. Sesungguhnya soal hidrasi ini tidak hanya datang dari air, tetapi juga buah dan sayuran yang kaca cairan. Berbagai pilihan itu bisa dinikmati saat berbuka puasa dan sahur.
Beberapa sayur dan buah yang mengandung kadar air yang tinggi adalah semangka, jeruk, apel, timun, tomat, dan bayam. Biasanya, kami tidak hanya membawa air minum, tetapi juga beberapa jenis buah di atas.
Selalu waspada
Patut diakui, saat berolahraga terkadang ego lebih mendominasi. Nafsu mengayunkan raket terkadang sulit dikendalikan.