Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Insinyur

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bakso Favorit: Nyuk nyang Makassar dan Bakso Malang

24 April 2023   10:27 Diperbarui: 24 April 2023   10:29 3821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakso Favorit: Nyuk nyang Makassar dan Bakso Malang
Foto: Nyuk nyang (Dokpri)

Bakso adalah 'comfort food' alias makanan rumahan bagi orang Indonesia yang biasa kita temui di hampir seluruh Nusantara. Mulai dari restoran, rumah makan, hingga gerobak dorong kita bisa menemui orang menikmati bakso. Meski bernama sama 'bakso', tetapi bakso di tiap daerah biasanya ada kekhasan tersendiri dari racikan dan bumbu baksonya serta cara penyajiannya.

Berbicara tentang bakso favorit nusantara, saya mungkin belum mencicipi banyak bakso khas dari seluruh nusantara. Tapi sebagian besar saya melihat dan merasakan setiap bakso dari daerah yang pernah saya kunjungi adalah hampir sama saja, hanya berbeda di variasi bahan, bumbu dan tambahan pelengkap sajiannya.

Namun demikian, berdasarkan pengalaman dan kenangan makan bakso, bagi saya ada dua menu bakso yang memang khas dan selalu ngangenin.

Yang pertama bakso khas Makassar yang punya sebutan lain di Makassar yaitu nyuk nyang, mungkin ini dari bahasa etnis Tionghoa yang memang banyak di kota Makassar sejak jaman dulu dan mempopulerkan makanan ini hingga menjadi salah satu makanan favorit orang Makassar dan juga menjadi makanan favorit kota Makassar, dimana salah satu wisata kuliner Makassar adalah nyuk nyang.

Yang kedua adalah bakso Malang, bakso Malang hampir mirip dengan nyuk nyang, dalam hal isiannya mulai dari bakso rebus dan goreng. Mungkin yang sedikit berbeda adalah bumbu dan racikannya serta pelengkap penyajiannya, seperti ada tahu, dan siomay rebus ataupun goreng.

Sebagai orang yang lahir di Makassar, tentu saja kuliner yang pastinya menjadi favorit adalah kuliner lokal yang memang telah akrab sejak kecil. Salah satunya adalah nyuk nyang alias bakso khas Makassar. Dulu sewaktu kecil nyuk nyang selain dijual di rumah makan China juga dijajakan keliling dengan gerobak dorong.

Nah, gerobak dorong nyuk nyang di Makassar juga berbeda dengan gerobak dorong bakso pada umumnya, gerobaknya agak pendek, biasanya di Makassar dikenal dengan nama gerobak dorong nyuk nyang Toraja, karena dulu biasanya yang menjual nyuk nyang adalah orang Toraja (Toraja adalah nama salah satu etnis dari 3 etnis besar di Sulawesi Selatan yaitu Bugis, Makassar dan Toraja).

Satu yang harus diperhatikan kalau ingin menikmati nyuk nyang di Makassar khususnya bagi kaum muslim adalah kehalalannya, mengingat banyak juga nyuk nyang non halal yang dijual. Tapi tak perlu khawatir nyuk nyang non halal yang diperjualbelikan itu jelas dikatakan nyuk nyang non halal atau nyuk nyang khusus, dan untuk lebih amannya sebelum memesan tanyakan terlebih dahulu halal atau tidak.

Nyuk nyang biasanya disajikan dalam satu mangkuk ukuran sedang berisi
5 buah bakso yang terdiri dari 3 bakso halus dan 2 bakso kasar. Biasanya kita juga bisa menambah bakso goreng. Sajian nyuk nyang tampilannya agak polos, kuah kaldunya bening polos hampir tak berminyak hanya ditambahkan irisan daun bawang.

Kuah kaldu nyuk nyang ini terasa gurih dan menyegarkan, kadang untuk menambah kesegarannya ditambah dengan perasan jeruk nipis dan sambal khas yang disebut Lombok kuning. Sementara itu nyuk nyangnya akan semakin nikmat disantap dengan saus. Nyuk nyang halus bertekstur lembut berwarna putih di luar dan agak gelap di dalamnya karena terbuat dari banyak daging dengan hanya sedikit tepung. Demikian juga dengan nyuk nyang kasarnya dan gorengnya terbuat dari banyak daging.

Kalau misalnya anda ke Makassar, dan berkeinginan mencicipi nyuk nyang Makassar ada cukup banyak restoran yang menyajikan nyuk nyang nikmat dan rekomended, termasuk nyuk nyang yang halal, mau dicicipi di tempat, dibawa pulang atau dijadikan oleh-oleh, semua bisa.

Bakso Malang, hampir semua orang mungkin sudah kenal dengan kuliner yang satu ini. Hampir sama dengan nyuk nyang Makassar, bakso Malang juga terdiri dari bakso halus, bakso kasar dan bakso goreng, ada juga tambahan siomay rebus dan gorengan. Sedikit berbeda dengan nyuk nyang Makassar, kuah kaldu bakso Malang agak sedikit lebih berkaldu dan sedikit berminyak.

Bagi saya, bakso Malang menjadi favorit karena sewaktu kuliah di Malang, bakso menjadi salah satu makanan favorit anak kost. Waktu itu, di tempat tinggal saya sering lewat bakso dorong, penjualnya bernama Mas Tris. Bakso Mas Tris ini lumayan enak, kualitas resto. Bagusnya lagi bakso Mas Tris ini sudah enak, murah bisa diutang lagi, kala itu di tahun akhir 80-an hingga akhir 90-an harga sepentol baksonya kalau tidak salah ingat Rp 200.

Apakah karena murah dan bisa diutang yang menjadikan bakso Mas Tris jadi enak?. Tentu saja bukan karena itu, bakso Malang memang maknyus apalagi racikan Mas Tris, disantap sore hari ditemani semilir angin dan udara sejuk kota Malang, ini semua meninggalkan kenangan tak terlupakan tentang kota Malang dan bakso Malang. Semangkuk bakso Malang kadang menjadi kerinduan yang selalu ingin dilepaskan.

Selain bakso Mas Tris yang saat ini sudah tidak mungkin lagi dapat dinikmati, dulu  di Malang ada bakso legend yang bisa kita nikmati yaitu bakso presiden dengan segala varian baksonya, ditemani dengan suara kereta api yang kebetulan melintas tepat di rel samping warung bakso presiden. Kalau bakso presiden ini sepertinya.adih ada sampai saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun