Sedekah Perbuatan Baik yang Sangat Disukai Allah di Bulan Ramadhan
Meski secara materi Ia tergolong tidak mampu, namun semangat dan tekad kuatnya serta keyakinannya kepada kuasa Tuhan Sang Maha Pemberi mengantarkannya menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi. Tidak cukup sampai disitu, Ia memberanikan diri dari kampung berangkat ke ibukota dan mendaftar untuk mengambil program master di perguruan tinggi swasta elit yakni di Paramadina Graduate School of Communication (PGSC) tanpa beasiswa. Kata temanku mungkin dia satu-satunya mahasiswa miskin di antara teman-temannya.
Meski harus berjuang keras untuk membayar biaya kuliahnya yang hampir-hampir tak mampu ia bayar, belum lagi untuk biaya hidup di ibukota Jakarta yang terbilang keras apalagi untuk ukuran seorang perempuan dari kampung. Tidak punya uang adalah hal biasa baginya, tetapi punya semangat dan keyakinan itulah yang ia punya dan banyak sekali.
Dalam kesederhanaannya dan dalam keterbatasannya ia sangat-sangat percaya pada kekuatan sedekah. Ia tetap bersedekah meski uang yang ia punya hanyalah uang yang ia sedekahkan tersebut.
Ia bercerita, pernah berjalan kaki dari Matraman Jakarta Timur ke Tamrin City untuk membeli 5 kg kurma lalu kembali ke Masjid sunda kelapa bersama kurma ditangannya yang ia sedekahkan ke musafir yang berbuka puasa disana. Dan tahukah anda uang untuk membeli kurma tersebut adalah uang terakhir yang dimilikinya. Tapi selalu ada keajaiban dibalik sedekah dan ia orang yang paling percaya itu.
Kesuksesan itu selalu berada di tangan orang yang yakin, ia menyelesaikan kuliahnya di Paramadina, dan bahkan melanjutkan lagi studinya ke Amerika Serikat, dimana saat hari keberangkatannya ayahnya tiba-tiba meninggal dunia. Ia berangkat dengan kesedihan mengejar keyakinannya dan meraih sukses sebagaimana pepatah Arab man jadda wajada "Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil".
Dia mengalahkan kerasnya dunia dengan keyakinannya kepada yang Maha Kuasa dengan keyakinannya pada kedahsyatan sedekah yang menjadi amalan tetapnya hingga saat ini. Dia menyelesaikan studinya di negeri paman Sam, menemukan jodoh di sana seorang pria terhormat yang berprofesi sebagai pengacara mapan, dan ia sendiri pun mempunyai pekerjaan yang cukup mentereng di Washington DC.