Reyazandi
Reyazandi Insinyur

Adalah seorang bocah udik. Bisa gitaran dan tiduran. Gawai saya Iphone. Qweepy.co.id adalah wujud idealis nyata

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Olahraga Sudah, Kok Masih Belum Turun?

8 April 2022   10:57 Diperbarui: 8 April 2022   11:05 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga Sudah, Kok Masih Belum Turun?
ilustrasi olahraga via ggl.life

Pada artikel ggl yang lain yang berjudul "Kenapa Berat Badan Naik Setelah Berolahraga?" dijelaskan bahwa,

"Pada dasarnya, penyebab kenapa berat badan naik setelah berolahraga ini sifatnya hanya sementara. Alasan terjadinya peningkatan berat badan pun merupakan respons wajar dari tubuh. Selain itu, berat badan yang naik pun tidak terlalu banyak, jadi tidak ada alasan untuk khawatir." - ggl.life

Berarti keadaan seperti sekarang sebenarnya hanya sementara. Bisa dikatakan bahwa keadaan sebelum olahraga yang memilki massa lemak yang lebih banyak daripada massa otot akan berubah sebaliknya, yakni massa otot bertambah dan massa lemak yang berkurang. Dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan karena berlaku hanya sementara saja. 

Kemudian di artikel yang lain yang berjudul "Cara Defisit Kalori untuk Pemula" dijelaskan bahwa,

"Kebutuhan kalori ditentukan oleh jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, umur, dan aktivitas fisik, yang menjadikannya berbeda-beda untuk setiap orang. Defisit kalori dapat dilakukan dengan batasan aman, yakni 20-35% dari total kebutuhan kalori harian kita. Misalnya, kebutuhan kalori orang dewasa umumnya sebesar 2.500 kalori, berarti kita dapat melakukan defisit kalori di 1.900-2.000 kalori." - ggl.life

Sebenarnya melakukan olahraga tanpa melakukan defisit kalori juga tidak disarankan. Karena tanpa mengetahui seberapa banyak asupan kalori yang masuk ke tubuh setiap hari di suatu camilan, akan semakin sulit di kendalikan. Semakin kita tahu kebutuhan kalori yang masuk dan yang harus dibakar, akan semakin mudah kita mencapai tujuan diet sehat yang benar. 

Ternyata keadaan lapar padahal satu jam sebelumnya kita sudah makan makanan yang berat adalah menyeramkan. Karena sebenarnya asupan kalori yang masuk ke tubuh sudah banyak. 

Beberapa hal yang bisa saya simpulkan dari percobaan diet otodidak ini adalah :

1. Tetap melakukan kegiatan bakar lemak meskipun hanya melakukan olahraga ringan.

2. Mencatat semua kalori camilan dan makanan berat yang akan dimakan.

3. Lebih baik menunda atau memilih makanan dengan kalori yang tidak terlalu banyak, agar kegiatan bakar lemak tidak terlalu berat juga nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun