Melatih Siswa SD Membaca Masyarakat dengan Berbagi Zakat
Mengingat mereka dilibatkan dalam proses pembagian zakat, mereka akan belajar secara kontekstual tentang arti penting zakat fitrah dalam kaitannya dengan puasa ramadan.
Secara tidak langsung, mereka telah belajar tentang hukum zakat fitrah, jenis bahan makan yang dizakatkan, waktu pembayaran, sasaran zakat fitrah, dll.
Oleh sebab itu, langkah-langkah yang partisipatif dengan melibatkan siswa: hendaknya perlu dirancang dengan baik agar anak-anak sejak usia SD sudah terkonstruksi kognisinya tentang arti penting zakat fitrah bagi kemaslahatan kehidupan umat manusia.
b. Siswa memahami bahwa sasaran pembagian zakat fitrah lebih tepat kepada fakir miskin
Memahamkan secara teori tentang sasaran zakat fitrah memang perlu dilakukan oleh sekolah melalui pembelajaran agama. Pemahaman secara teori lebih bersifat abstrak yang berada dalam alam pikiran siswa saja.
Namun ketika siswa diajak secara langsung di tengah kehidupan nyata, maka akan memunculkan sikap empati dan konsep secara riil tentang realita kehidupan yang diamati dan dicermati. Di sinilah kecerdasan emosi siswa secara langsung akan terasah.
Demikian juga dalam pembagian zakat fitrah. Ketika mereka dilibatkan dalam pembagian zakat fitrah, mereka secara langsung akan memahami tentang sasaran yang tepat dalam pembagian zakat fitrah.
Selanjutnya siswa akan bisa memperoleh pengetahun dan pemahaman secara nyata tentang "sosok fakir miskin" sesungguhnya. Dilibatkannya siswa dalam pembagian zakat, secara langsung mereka akan belajar tentang siapakah fakir miskin itu, mengapa fakir miskin perlu diberi zakat fitrah, bagaimana kondisi fakir miskin itu, mengapa bisa menjadi fakir miskin. Dengan demikian berbagi zakat dapat melatih siswa bisa membaca masyarakat.
c. Siswa belajar membaca secara riil kondisi masyarakat yang ada di sekitar sekolah