3 Hal Ini Penting Direnungkan dalam Menapaki Bulan Syawal, Mengapa? Yuk, Kita Simak Ulasan Berikut!
Syawal adalah bulan peningkatan. Sebab sebelum bulan sebelumnya orang yang beriman melakukan proses penyucian jiwa melalui puasa ramadan dengan segenap aktivitas yang menyertainya.
Hasil pelatihan jiwa itulah yang akan dijadikan sebagai langkah meningkatkan kualitas diri. Maka bulan syawal sering disebut sebagai bulan peningkatan.
Oleh sebab itu kiranya perlu merenungkan tentang proses selama ramadan dan langkah ke depan setelah berada di bulan syawal.
3 Hal Penting yang Perlu direnungkan Memasuki Bulan Syawal
Pasca ramadan, umat Islam memasuki bulan syawal.
Mengingat ramadan adalah bulan proses penyucian jiwa, maka menapaki bulan syawal perlu melakukan perenungan tentang hal-hal penting yang bisa dijadikan sebagai peningkatan kualitas diri.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu direnungkan dalam menapaki bulan syawal:
1) Ramadan kemarin memperoleh apa saja?
Apa yang diperoleh orang yang berpuasa pada bulan ramadan tentu berbeda antara satu orang dengan yang lain.
Ada yang mendapatkan hikmah ramadan tentang kesadaran mempelajari Al Qur'an, ada yang memperoleh hikmah mudah bersedekah, ada yang memperoleh hikmah diringankan menjalankan salat-salat sunah.
Ditengah keberhasilan tersebut, ada juga yang masih belum berhasil pada aspek yang lain. Misalnya mengendalikan amarah, kebiasaan ghibah, malas beribadah, riya, takabur, dll.
Kondisi demikian tentu kita sendiri yang bisa merasakan. Oleh sebab itu pada bulan syawal perlu kiranya merenungkan tentang hal-hal apa saja yang sudah kita peroleh selama ramadan. Sehingga bulan syawal bisa dijadikan tonggak perbaikan kualitas diri menuju ramadan tahun depan.
Mengapa hal ini penting direnungkan? Sebab dengan mengetahui apa saja yang diperoleh selama menjalani puasa ramadan, secara personal kita bisa melanjutkan hal-hal yang sudah diperoleh dan berusaha untuk mencapai secara bertahap hal-hal yang belum didapatkan selama ramadan. Sehingga mempermudah dalam mencapai target peningkatan.
2) Kotoran hati apa saja yang masih dirasa kuat menempel di jiwa?
Tidak ada manusia yang tidak mempunyai kotoran hati. Sebab di tengah kelebihan yang diberikan Allah SWT, manusia adalah makhluk yang cenderung berbuat salah dan dosa.
Simpul kesalahan perilaku dan dosa ada di jiwa. Perilaku seseorang yang jiwanya sangat kotor tentu berpengaruh pada hatinya yang juga demikian. Maka perilakunya akan berbeda dengan yang kotoran jiwanya sekedar kotor.
Sejauh mana tingkat kotoran jiwa tersebut pengaruhnya pada hatinya. Selanjutnya hatilah yang akan mengendalikan baik dan buruknya segenap perilaku manusia.
Kotoran hati apa saja yang masih dirasa kuat menempel di jiwa, masing-masing kita yang lebih tahu. Orang lain tidak mengetahui secara pasti. Oleh sebab itu langkah merenungkan hal tersebut di bulan syawal merupakan langkah spiritual yang perlu dilakukan.
Mengapa hal ini perlu direnungkan? Sebab hati adalah panglima dalam kehidupan, maka kesadaran tentang kotoran hati kita, akan membimbing kita untuk secara sadar berjuang membersihkan secara bertahap kotoran demi kotoran dalam hati kita. Seperti hadist nabi berikut:
3) Apa prioritas yang perlu ditingkatkan mulai bulan syawal?
Rasa-rasanya tidak mungkin manusia akan mampu mengubah dirinya (perbaikan kualitas diri) dalam semua aspek kehidupan yang dirasa kurang.
Sebab manusia mempunyai keterbatasan ketahanan mentalitasnya menghadapi tantangan. Peningkatan kualitas diri tentu akan dijalani secara bertahap sesuai dengan kondisi dan situasi kejiwaan yang dirasakan dapat mendukung.
Oleh sebab itu perlu prioritas hal-hal yang perlu ditingkatkan yang dapat dimulai bulan syawal. Dengan demikian ikhtiar melakukan perenungan terhadap beberapa langkah yang diprioritaskan dirasa penting dilakukan.
Bulan syawal adalah bulan ideal untuk peningkatan kualitas diri.
Agar peningkatan demi peningkatan yang dilakukan dapat dilakukan secara signifikan dan tepat sasaran, maka langkah perenungan tentang tiga hal tersebut sangat penting.
Sebab siapapun kita mempunyai visi akhirat yang sama yaitu terbebasnya diri kita dari jilatan api neraka. Semoga bermanfaat!