Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

5 Hal yang Harus Disiapkan Menjelang Ramadan

15 Mei 2018   09:58 Diperbarui: 15 Mei 2018   19:59 2505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Hal yang Harus Disiapkan Menjelang Ramadan
Ilustrasi: Pixabay

Hal lain yang wajib dilakukan menjelang bulan Ramadan adalah mencuci berbagai perlengkapan ibadah, mulai dari mukena atau telekung, sajadah hingga sarung. Perlengkapan ibadah tersebut biasanya secara rutin dicuci, namun rasanya lebih afdol saat menjelang Ramadan dicuci kembali. 

Alasannya, bila perlengkapan ibadah yang kita gunakan bersih dan wangi, akan lebih percaya diri digunakan. Terlebih Islam sangat mewajibkan kebersihan. Kebersihan bahkan dikatakan sebagai sebagian dari iman.

Apalagi selama Ramadan umat muslim juga melakukan ibadah rutin salat tarawih selama (hampir) satu bulan penuh, dan umumnya dilakukan di masjid dekat rumah bersama dengan warga perumahan yang lain. Bila perlengkapan ibadah terlihat "dekil" dan mengeluarkan bau kurang sedap karena lembab, rasanya tidak enak sendiri.

Ilustrasi diambil dari timesofindia.indiantimes.com
Ilustrasi diambil dari timesofindia.indiantimes.com

Menyiapkan Beberapa Alarm

Selain menyetel alarm di telepon selular, biasanya saya dan keluarga juga menyetel alarm di jam weker. Bukan apa-apa, pernah beberapa kali begitu percaya dengan alarm telepon selular --dan tidak menyalakan alarm di jam weker, kami kebablasan, baru bangun beberapa menit sebelum imsak menjelang. Alhasil hanya sempat menghabiskan beberapa gelas air putih, tidak sempat makan.

Entah karena salah setting, entah kami yang terlalu nyenyak tidur. Namun terkadang alarm dari telepon selular tidak berbunyi. Kalaupun berbunyi tidak terdengar. Sehingga, agar lebih aman, menjelang Ramadan biasanya kami juga berbelanja satu hingga dua jam weker. Lebih afdol rasanya menggantungkan bantuan pada jam yang berdering-dering memekakan telinga.

Konsultasi ke Dokter

Ini tak kalah penting dilakukan, terlebih bila kita memiliki keluhan atau penyakit tertentu yang membutuhkan konsultasi dari dari dokter saat akan menjalankan ibadah puasa. Beberapa ada yang mengatakan, puasa itu seperti terapi --obat, beberapa penyakit malah sembuh saat menjalankan puasa. Namun akan lebih aman bila kita melakukan konsultasi secara resmi dengan dokter.

Saya pribadi beberapa hari lalu sudah melakukan konsultasi dengan dokter. Kebetulan Ramadan tahun ini saya diberi "titipan". Saya hamil sekitar lima bulan. Sehingga, agar lebih amannnya saya memutuskan untuk bertanya langsung kepada dokter kandungan yang biasa saya datangi untuk konsultasi.

Tujuh tahun yang lalu saya juga sebenarnya mengalami kondisi yang sama, saat hamil anak pertama. Namun itu sudah berlalu tujuh tahun lalu. Sehingga, meski dulu saat ikut berpuasa baik-baik saja, terap saja saya harus tetap memastikan kembali apakah tahun ini saya dan si janin cukup kuat untuk ikut menjalankan ibadah wajib tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun