Ramadan, (Mustahil) Berat Badan Tetap Stabil?
Tidak sedikit umat muslim yang menjadikan puasa Ramadan sebagai momen untuk menurunkan berat badan. Makan berat hanya dua kali dalam satu hari membuat mereka optimistis dapat membuat badan lebih langsing. Namun nyatanya, bukannya berat badan berkurang, justru malah naik berkilo-kilo gram.
Lalu bagaimana agar berat badan tetap terjaga selama Ramadan?
Makan Secukupnya
Usai menahan lapar selama satu hari penuh, kerap membuat kita kalap. Alhasil saat berbuka puasa, kita makan dengan porsi yang lebih banyak dari seharusnya. Kita baru berhenti makan saat perut sudah benar-benar merasa kenyang. Sudah tidak sanggup makan atau minum apapun lagi.
Padahal bila makan berlebih, otomatis asupan kalori dalam tubuh juga akan berlebih. Alhasil bila kebanyakan, kalori tersebut akan menumpuk dan membuat badan kita lebih lebar. Jadi bila mau badan tetap terjaga selama Ramadan, makan secukupnya sesuai porsi.
Berbuka dengan Buah
Mengonsumsi makanan/minuman manis saat berbuka puasa sangat penting untuk menggantikan kadar gula dalam darah yang hilang selama berpuasa sehari penuh. Meski demikian pilih yang lebih sehat untuk tubuh.
Kita bisa memilih kurma atau madu. Bisa juga buah-buahan manis yang mengandung cairan elektrolit, seperti semangka, melon, pepaya, jeruk, dan pisang. Buah-buahan tersebut sebaiknya dikudap begitu saja agar lebih sehat.
Hindari mengkonsumsi minuman yang mengandung sukrosa (gula meja) yang terlalu banyak. Minuman (terlampau) manis yang terlalu sering dikonsumsi dapat meningkatkan risiko obesitas.
Sukrosa umumnya ditumpuk oleh tubuh sebagai lemak yang akan dijadikan cadangan energi. Namun, bila konsumsinya berlebihan, lemaknya nanti tidak habis-habis. Badan kita malah membengkak.
Hindari Makanan Gorengan