Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan, (Mustahil) Berat Badan Tetap Stabil?

23 April 2021   21:26 Diperbarui: 23 April 2021   21:50 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan, (Mustahil) Berat Badan Tetap Stabil?
Berat Badan. | Dokumentasi Photodisc diambil dari kompas.com

Tidak sedikit umat muslim yang menjadikan puasa Ramadan sebagai momen untuk menurunkan berat badan. Makan berat hanya dua kali dalam satu hari membuat mereka optimistis dapat membuat badan lebih langsing. Namun nyatanya, bukannya berat badan berkurang, justru malah naik berkilo-kilo gram.

Lalu bagaimana agar berat badan tetap terjaga selama Ramadan?

Makan Secukupnya

Usai menahan lapar selama satu hari penuh, kerap membuat kita kalap. Alhasil saat berbuka puasa, kita makan dengan porsi yang lebih banyak dari seharusnya. Kita baru berhenti makan saat perut sudah benar-benar merasa kenyang. Sudah tidak sanggup makan atau minum apapun lagi.

Padahal bila makan berlebih, otomatis asupan kalori dalam tubuh juga akan berlebih. Alhasil bila kebanyakan, kalori tersebut akan menumpuk dan membuat badan kita lebih lebar. Jadi bila mau badan tetap terjaga selama Ramadan, makan secukupnya sesuai porsi.

Berbuka dengan Buah

Mengonsumsi makanan/minuman manis saat berbuka puasa sangat penting untuk menggantikan kadar gula dalam darah yang hilang selama berpuasa sehari penuh. Meski demikian pilih yang lebih sehat untuk tubuh.

Kita bisa memilih kurma atau madu. Bisa juga buah-buahan manis yang mengandung cairan elektrolit, seperti semangka, melon, pepaya, jeruk, dan pisang. Buah-buahan tersebut sebaiknya dikudap begitu saja agar lebih sehat.

Hindari mengkonsumsi minuman yang mengandung sukrosa (gula meja) yang terlalu banyak. Minuman (terlampau) manis yang terlalu sering dikonsumsi dapat meningkatkan risiko obesitas.

Sukrosa umumnya ditumpuk oleh tubuh sebagai lemak yang akan dijadikan cadangan energi. Namun, bila konsumsinya berlebihan, lemaknya nanti tidak habis-habis. Badan kita malah membengkak.

Hindari Makanan Gorengan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun