Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tak Sekadar Candi Megah, Borobudur Pusat Musik Dunia

11 Mei 2021   21:12 Diperbarui: 11 Mei 2021   21:18 2911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak Sekadar Candi Megah, Borobudur Pusat Musik Dunia
Candi Borobudur. | Dokumentasi KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN

Tak dipungkiri, masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap candi Buddha yang dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO tersebut hanya sebatas bangunan bersejarah warisan wangsa Syailendra. Objek wisata peninggalan masa lalu. Besar, megah, dan unik karena disusun dari balok-balok batu yang tidak menggunakan perekat atau semen.

Salah satu relief di Candi Borobudur. | Dokumentasi japungnusantara.org
Salah satu relief di Candi Borobudur. | Dokumentasi japungnusantara.org
Padahal Candi Borobudur tak sekadar dead monument. Candi yang mulai dibangun pada tahun 750 Masehi itu merupakan bukti hasil pencapaian budaya dan ilmu pengetahuan dari leluhur Bangsa Indonesia di abad ke-8. Borobudur merupakan mahakarya yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan.

Berbagai ilmu pengetahuan tersebut disimpan dalam 1.460 relief yang tersebar di hampir seluruh bagian candi. Berupa pahatan yang sangat artistik. Ilmu pengetahuan yang tersemat dibagian-bagian candi sangat beragam, mulai dari siklus kehidupan manusia, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia, flora dan fauna, sosial politik hingga kesenian.

Melalui relief-relief tersebut kita juga jadi tahu bahwa berabad lalu, masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di sekitar Borobudur, sudah memiliki peradaban dan kebudayaan yang tinggi. Mereka sudah mengenal wayang, gamelan, ilmu irama sajak, batik, kerajinan logam, astronomi, pertanian sawah, hingga menerapkan sistem mata uang sendiri dan birokrasi pemerintahan yang teratur.

Borobudur Pusat Musik Dunia

Bahkan ada kemungkinan Borobudur merupakan pusat musik dunia., pusat peradaban, dan titik pertemuan para pembawa budaya dari berbagai penjuru nusantara dan dunia.

Relief berupa alat musik di Candi Borobudur. | Dokumentasi japungnusantara.org
Relief berupa alat musik di Candi Borobudur. | Dokumentasi japungnusantara.org
Setelah diteliti lebih lanjut, ditemukan sebanyak 226 relief alat musik jenis aerophone (tiup), cordophone (petik), idiophone (pukul) dan membranophone (membran) di dinding candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno tersebut. Tak hanya itu, ditemukan juga relief ansambel atau kelompok pemain musik (penyanyi) yang bermain bersama secara tetap.

Sama seperti coretan, lukisan, dan cap  di dinding gua yang dibuat oleh manusia purba, relief di dinding Candi Borobudur juga bisa jadi merupakan medium untuk menyampaikan pesan atau catatan-catatan peristiwa yang terjadi di zaman itu. Apalagi pada abad ke-8, meski kertas sudah ditemukan, masih jarang digunakan.

Terlebih alat musik yang tergambar di relief Borobudur, beberapa bisa kita temukan hingga saat ini. Meski tidak bisa dipastikan suaranya persis sama, karena tidak ada peninggalan berupa rekaman suara, setidaknya banyak alat musik yang masih kita mainkan hingga saat ini bentuknya sama persis dengan alat musik yang ada di relief Candi Borobudur.

Relief berupa alat musik di Candi Borobudur. | Dokumentasi japungnusantara.org
Relief berupa alat musik di Candi Borobudur. | Dokumentasi japungnusantara.org
Pada relief Karmawibhangga, Lalitavistara, Wadariataka, dan Gandawyuha di Candi Borobudur terlihat dengan jelas beberapa pahatan alat musik yang sangat mirip dengan suling, simbal atau alat musik perkusi yang terbuat dari logam dan kuningan, lute, sape, lonceng/genta, sangka (terompet yang terbuat dari siput), dan gendang.

Alat-alat musik yang tergambar di relief-relief Candi Borobudur tersebut tak hanya tersebar di 34 provinsi di Indonesia, tetapi juga hingga ke 40 negara di penjuru dunia, mulai dari Benua Asia, Afrika, Amerika hingga Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun