Ramadan, Saatnya Upgrade Keterampilan Mengolah Makanan
Nah, kalau ingin membuat masakan yang lebih berat dengan bumbu yang lebih original, saya biasanya membuka website kompas.com. Saya biasanya meng-Googling dengan cara menambahkan kata kompas di belakang. Misalkan, "resep rawon sapi kompas" atau "resep jamur kompas".
Resep-resep yang dibagikan di kompas.com umumnya enak-enak, mudah diikuti dan yang paling penting takaran bumbu yang dicantumkan jelas dan tepat. Pas puasa begini jadinya tidak perlu lagi dicicipi. Sudah pasti enak.
Saya sudah beberapa kali mencoba. Dan, hasilnya, tidak mengecewakan.
Memasak Makanan Sendiri, Lebih Sehat dan Hemat
Memasak makanan sendiri di rumah itu lebih hemat dan sehat. Saya satu keluarga berempat. Kalau membeli ayam bakar atau ayam penyet, sekali beli sudah Rp80.000, itu terkadang belum termasuk nasi. Dan, ayam yang didapat untuk setiap orang hanya satu potong.
Kalau masak sendiri, dengan uang Rp80.000 bisa untuk membeli dua kilo gram ayam potong yang sudah bersih, tinggal masak. Itu bisa dimakan lebih dari lima kali, dengan potongan ayam sepuasnya. Tidak hanya satu potong.
Selain itu juga lebih sehat. Minyaknya lebih terjaga. Ayamnya juga kita pastikan dicuci sebersih mungkin sebelum di masak. Kalau beli di luar, belum tentu kan? Apalagi minyaknya, terkadang sudah dipakai berkali-kali.
Kalau sekali-dua kali membeli jadi di luar tidak masalah. Namun, kalau setiap makan beli, repot juga.
Anyway, apalagi saat Ramadan ini terkadang kita suka agak sentimentil. Suka teringat-ingat dengan makanan yang kita kudap saat kecil. Makanan khas kampung halaman yang kerap disajikan saat Ramadan.