Segar, Berbuka Puasa dengan Es Teler
Segar!
Itu rasa yang langsung menyebar di lidah saat mengudap es teler untuk berbuka puasa. Apalagi cuaca di Batam, Kepulauan Riau, akhir-akhir ini panas terik. Kalau pun hujan hanya berlangsung sepersekian menit. Cuaca akan kembali menyengat.
Sama seperti orang Indonesia pada umumnya, saya dan keluarga lebih memilih membatalkan puasa dengan yang manis dan segar. Kami biasa menyantap hidangan yang berbahan gula sebagai menu pembuka.
Salah satu menu favorit untuk berbuka puasa di keluarga kami adalah es teler. Es ini lebih sering disuguhkan sebagai kudapan untuk berbuka puasa dibanding olahan manis lainnya.
Lebih Segar dan Sehat
Kami lebih menyukai es teler untuk menu berbuka puasa karena cenderung lebih segar dan sehat. Bahan utamanya adalah buah-buahan lokal Indonesia yang harganya lebih terjangkau dan mudah didapat. Ada avokad, kelapa, dan nangka.
Mengudap buah-buahan saat berbuka puasa tentu lebih sehat untuk tubuh dan memberikan banyak manfaat. Terlebih mengudap buah seperti avokad, kelapa dan nangka.
Avokad sangat lezat untuk dikudap. Namun, yang paling penting, buah ini dapat membantu mengembalikan energi dengan cepat. Sehingga, badan bisa kembali bugar dalam waktu relatif singkat setelah seharian penuh berpuasa menahan rasa haus dan lapar.
Kelapa juga tak kalah bermanfaat. Daging kelapa dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Gangguan pencernaan terkadang dialami oleh beberapa orang yang berpuasa karena perubahan pola makan saat berpuasa.
Sementara, buah nangka memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral. Selain itu, juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga menurunkan kadar gula darah.
Memang sih, lebih sehat kalau dimakan buahnya secara langsung. Namun, saat berbuka puasa di bulan Ramadan seperti saat ini, lebih segar kalau dicampur dengan es dan bahan lainnya sebagai tambahan pemanis. Tentu, dalam jumlah yang tertakar. Tidak berlebihan.
Mudah Dibuat
Es yang sangat populer di Indonesia ini mudah dibuat. Kita hanya tinggal mencampurkan buah-buahan dengan es, air kelapa, sirup, dan susu. Tidak ada bahan yang perlu digodok, tidak ada yang harus dikukus.
Selain itu, ada banyak versi. Ada yang ditambahkan buah lengkeng, ada yang diberi potongan roti tawar, ada yang dikasih selasih, ada juga yang ditambahkan es loli avokad agar lebih premium.
Kalau saya pribadi lebih suka versi sederhana. Apalagi ini untuk berbuka puasa. Kalau dibuat yang aneh-aneh nanti membutuhkan waktu lama untuk membuatnya. Selain itu, es teler ini untuk pembuka, kalau buah dan bahan yang dicampurkan terlalu banyak, nanti perut keburu kenyang. Padahal masih ada menu utama yang harus dikudap.
Siapa tahu ada yang mau membuat sendiri, saya bagikan di sini resepnya:
Bahan
1 butir kelapa muda, ambil daging dan airnya
1 buah avokad, ambil dagingnya
4 buah daging nangka, iris sesuai selera
200 mili liter susu kental manis, atau sesuai selera
100 mili liter sirup, atau sesuai selera
200 gram es batu yang sudah dihancurkan, atau sesuai selera
100 gram jeli/cincau, atau sesuai selera
Cara Membuat
Letakan daging kelapa, avokad, nangka, dan cincau/jeli dalam wadah.
Tambahkan air kelapa, es batu, sirup dan susu kental manis.
Sajikan segera menjelang berbuka puasa.
Mudah Didapat
Bila sedang malas membuat sendiri, saya terkadang membeli es teler di penjual langganan. Saking terkenalnya, es teler ini cukup mudah didapat.
Ada cukup banyak penjual es teler di Batam. Namun, dari sekian banyak penjual es teler, yang paling juara menurut saya adalah yang dijual di Warung Baso Priangan, Nagoya, Batam.
Rasanya tidak terlalu manis, tetapi juga tidak anyep. Pas. Buah-buahannya segar. Selain itu, mereka juga menjual bakso yang sangat enak. Bakso paling favorit di Batam. Jadi es teler-nya bisa dinikmati sambil ngemil bakso hehe.
Nah, kalau teman-teman Kompasianer, biasanya makanan manis apa yang jadi favorit untuk berbuka puasa? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar.
Salam Kompasiana! (*)
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
