Tertawan Keindahan Pantai Trikora, Bintan
Pagi mulai beranjak saat saya menjejakan kaki di Pantai Trikora, Bintan, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Mentari yang berwarna jingga perlahan menyembul malu-malu, membuat pantai yang berpasir putih halus tersebut, terlihat semakin menawan.
Itu bukan kali pertama saya menikmati sunrise di pantai. Namun, pesona matahari terbit di Pantai Trikora memang begitu memikat. Kita akan tertawan dengan keindahan panorama tersebut.
Laut Biru, Pasir Putih Menghampar
Salah satu kelebihan Pantai Trikora adalah lautnya yang biru dengan pasir putih halus yang menghampar sepanjang 25 kilo meter. Siapapun yang sedang melintas di jalur pantai tersebut, pasti akan tertarik untuk rehat sejenak menikmati keindahan pantai yang memesona.
Saya dan suami kerap berhenti sejenak setiap kali melewati jalur Pantai Trikora, kala sedang berkunjung ke rumah kerabat di Pulau Bintan. Terkadang hanya berdiri dari pinggir jalan sambil memandang laut yang biru menghampar, pasir putih yang membentang.
Sesekali, berhenti lumayan lama. Turun dari kendaraan, menikmati halusnya pasir putih saat terinjak kedua kaki yang dibiarkan tanpa alas, merasakan segarnya air laut saat kita membasuh kedua tangan.
Favorit Wisatawan Lokal dan Mancanegara
Warga Batam, Kepulauan Riau, banyak yang rela menyebrang dengan kapal ferry maupun roro untuk menikmati keindahan Pantai Trikora. Padahal sebenarnya di Batam sendiri ada begitu banyak pantai yang juga tak kalah indah. Namun, pesona Pantai Trikora memang berbeda.
Begitu juga dengan wisatawan mancanegara. Beberapa waktu lalu saat berkunjung ke pantai ini, saya sempat bertemu dengan wisatawan dari Prancis. Mereka sengaja berlibur dengan jalur Prancis-Hongkong-Singapura-Bintan.
Namun, wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung ke Pantai Trikora umumnya adalah dari Singapura, Malaysia, Korea dan Jepang.
Banyak Resort dengan Harga Terjangkau
Salah satu daya tarik dari Pantai Trikora adalah deretan resort yang menawan dengan harga yang relatif terjangkau. Bahkan ada resort yang harga per malamnya dibawah Rp500.000. Meski begitu fasilitasnya lumayan oke. Handuk, sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, dan sarapan tetap disediakan secara gratis.
Harga bermalam di resort-resort sekitar Pantai Trikora memang fluktuatif. Ada kalanya lebih tinggi, ada kalanya jauh lebih terjangkau. Tergantung, apakah kita berkunjung saat musim liburan, saat libur panjang, saat akhir pekan, atau saat hari-hari biasa kala tidak begitu banyak wisatawan.
Menariknya lagi, resort-resort di sekitar Pantai Trikora umumnya menawarkan fasilitas yang lengkap. Ada mushala, restoran, taman bermain anak, kolam renang, hingga fasilitas untuk bersantai dan berfoto mengabadikan keindahan resort maupun Pantai Trikora.
Beberapa resort juga ada yang menawarkan beberapa fasilitas berbayar untuk menikmati keindahan Pantai Trikora. Ada yang menawarkan All Train Vehicle (ATV), banana boat, hingga kayak. Ada yang hanya menawarkan untuk menikmati keindahan di sekitar resort, ada juga yang sampai menjelajah pulau.
Saya sempat menginap di beberapa resort di waktu yang berbeda di sekitaran Pantai Trikora bersama suami dan anak-anak. Sejauh ini, semua resort tersebut bagus dan nyaman. Namun, Madu Tiga Beach & Resort, menurut saya menawarkan fasilitas yang relatif jauh lebih lengkap.
Melihat Perkampungan Nelayan
Selain melihat pasir putih, bebatuan besar yang estetik, laut yang hijau kebiruan, saat berkunjung ke Pantai Trikora, kita juga kita bisa melihat perkampungan nelayan di sepanjang jalan. Begitu pula dengan pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.
Saat melintas, berkali-kali saya rasanya ingin turun sejenak dari kendaraan. Mengambil foto diri dengan latar belakang perkampungan nelayan atau pohon-pohon kelapa yang berderet membentuk keindahan tersendiri yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Namun, selalu urung. Akhirnya hanya jeprat-jepret saja dari dalam mobil hehe.
Bagaimana Menuju Kesana?
Kalau dari Batam, bisa dengan dua cara. Pertama naik kapal ferry ke Tanjungpinang. Setelah itu melanjutkan dengan jalur darat ke Pantai Trikora, Bintan. Nah, kalau mau jalur yang lebih dekat, bisa melalui Tanjunguban, Bintan.
Kalau tidak membawa kendaraan pribadi bisa dengan naik kapal ferry. Bila membawa motor atau mobil, bisa menggunakan kapal roro.
Lebih enak sebenarnya membawa kendaraan sendiri. Pasalnya, belum ada angkutan umum masal yang melayani jalur Tanjungpinang-Pantai Trikora, maupun Tanjunguban-Pantai Trikora. Paling sewa mobil, bisa pribadi, atau berbagi dengan penumpang lain. Biasanya keluar dari pelabuhan ada banyak yang menawarkan.
Teman-teman Kompasianer, suka juga kah menghabiskan waktu di pantai? Pantai mana yang menjadi favorit? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar.
Salam Kompasiana! (*)