Golden City Batam, Lokasi Favorit Untuk Ngabuburit
Ramadan di Indonesia identik dengan ngabuburit. Melakukan beragam kegiatan yang disukai. Umumnya dilakukan selepas salat ashar hingga menjelang waktu berbuka puasa.
Sore hari merupakan waktu yang rawan dilanda rasa lapar dan haus. Oleh karena itu, banyak umat muslim yang kerap melakukan hal-hal menarik sambil menunggu waktu berbuka puasa untuk mengalihkan kedua rasa tersebut.
Saya dan keluarga termasuk salah satunya. Hobi ngabuburit. Biasanya kami ngabuburit sambil ngasuh dua buah hati. Jalan-jalan ke tempat keramaian yang tak jauh dari rumah sekadar untuk menyegarkan badan dan pikiran.
Nah, salah satu tempat favorit kami untuk ngabuburit adalah Golden City. Salah satu one stop tourism destination di kawasan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau.
Ada Rumah Miniatur Indonesia dan Dino's Gate
Golden City menjadi tempat favorit ngabuburit kami karena ada tempat wisata yang ramah anak. Tak tanggung-tanggung, ada dua tempat wisata lagi.
Tempat wisata pertama adalah Rumah Miniatur Indonesia. Sesuai namanya, di tempat wisata ini kita bisa melihat replika rumah-rumah adat yang ada di seluruh provinsi di Indonesia, mulai dari Rumah Lamin dari Provinsi Kalimantan Timur, Tongkonan dari Provinsi Sulawesi Selatan, hingga Honai, rumah adat dari Papua.
Menariknya, melihat rumah-rumah adat mini yang dicat berwarna-warni ini tidak dikenakan biaya sama sekali, alias gratis. Tinggal masuk saja ke areal Rumah Miniatur Indonesia.
Selain Rumah Miniatur Indonesia, ada Dino's Gate. Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini berisi beragam hal mengenai dinosaurus. Ada telur dinosaurus, jejak-jejak dinosaurus yang bisa dikulik anak yang sengaja ditimbun pasir, hingga bisa naik ke atas badan dinosaurus yang bisa bergerak ke depan dan belakang.
Tentu semua hanya replika, bukan dinosaurus asli. Namun tetap menarik dan menyenangkan. Apalagi saat kita berkeliling, ada beberapa dinosaurus yang akan tiba-tiba muncul sambil mengeluarkan suara yang mengejutkan. Cukup membuat kita terperanjat.
Selain itu, selama Ramadan ini, setiap pukul 17.30 WIB di akhir pekan ada pertunjukan dinosaurus melawan kingkong raksasa. Kingkong dan dinosaurus akan saling bertarung. Setelah pertunjukan selesai, penonton dapat berfoto bersama dengan kingkong.
Namun, untuk menikmati Dino's Gate, pengunjung dikenakan biaya Rp40.000 per orang pada hari biasa, dan Rp50.000 per orang pada saat akhir pekan atau tanggal merah.
Biaya tersebut menurut saya termasuk terjangkau, karena pengunjung bisa menikmati satu dari tiga wahana berbayar yang disediakan, mulai dari berkeliling dengan kuda, naik bianglala, hingga naik dinosaurus yang dapat bergerak.
Selain itu, ada banyak fasilitas menarik lain yang disediakan secara gratis bila sudah membeli tiket masuk, seperti taman kelinci yang memungkinkan pengunjung berinteraksi secara langsung dengan kelinci-kelinci lucu, bermain di playground, melihat hewan-hewan reptil melalui kotak kaca, hingga memberi makan kambing .
Menariknya, Dino's Gate tutup hingga pukul 20.00 WIB pada saat akhir pekan, dan pukul 18.00 WIB pada hari kerja. Jadi, memang cocok banget untuk ngabuburit atau bahkan sekalian berbuka puasa di sana.
Memberi Makan Ikan dan Bermain Game
Memberi makan ikan merupakan salah satu kegiatan favorit kami saat ngabuburit di Golden City. Apalagi tinggal datang saja. Tidak harus membayar. Paling dari rumah membawa roti atau makanan ikan. Sebab, tidak setiap hari ada penjaja makanan ikan di sana.
Anak saya suka saat memberi makan ikan di Golden City. Ikannya beragam dan besar-besar. Saking besarnya mirip ikan raksasa. Ada ikan lele, gurame, dan ikan mas.
Saat diberi makan, biasanya ikan langsung mendekat dan bergerombol. Gerakannya membuat hati adem dan rileks.
Kolam besar tempat memberi makan ikan ini juga relatif nyaman. Ada banyak pohon rindang dan di bibir kolam di beberapa titik sudah dikasih pembatas dari besi. Meski begitu, anak-anak harus tetap diawasi oleh orangtua.
Nah, diseberang kolam ikan ada tempat untuk bermain game anak. Ada mesin untuk bermain basket, bermain tembak-tembakan, hingga bermain mobil-mobilan yang bisa bergoyang-goyang.
Kita tinggal membeli koin untuk dapat menikmati beragam fasilitas permainan anak tersebut.
Ada ATV, Gokart, dan Beragam Wahana Permainan Air
Tidak hanya untuk anak-anak, ada juga beragam fasilitas permainan untuk orang dewasa.
Ada All Train Vehicle (ATV), gokart, hingga beragam wahana permainan air. Paling banyak wahana permainan air, tempatnya juga tersebar di beberapa titik dengan harga sewa yang bervariasi.
Saya baru mencoba gokart dan bebek-bebekan berukuran besar yang bisa jalan sendiri menggunakan mesin. Seru, dan memang bikin ketagihan. Untuk ATV dan permainan yang lain belum pernah mencoba.
Banyak Tempat Makan dengan Harga Terjangkau
Salah satu kelebihan Golden City adalah menyediakan beragam tempat makan, mulai dari stall-stall kecil berupa jajanan yang dibanderol mulai dari Rp2.000 hingga restoran yang didesain menarik dan mewah. Sehingga, cocok nih untuk ngabuburit dan mencari penganan untuk berbuka puasa.
Jajanan yang ditawarkan juga lumayan lengkap, mulai dari seblak, makanan-makanan khas Korea, minuman-minuman kekinian, hingga makanan sejuta umat seperti ayam penyet, ayam kremes, sate, mi ayam, dan bakso.
Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, sesuai lah dengan makanan tersebut. Saya kira karena tempat wisata, harganya bakalan melambung. Ternyata tidak. Harganya masih masuk akal, rasanya juga enak.
Bahkan untuk restoran-restoran premium yang dari luar terkesan mahal hehe, harganya malah lebih terjangkau dari harga makanan dan minuman yang dijual di beberapa tempat makan di mall. Harga minuman yang dijual mulai Rp18.000 dengan harga makanan sekitar 30.000-an per porsi.
Ada Masjid dan Pasar Takjil
Salah satu alasan hobi ngabuburit di sini karena ada masjidnya. Masjid Cheng Ho. Apalagi kalau kita berniat sekalian berbuka puasa di luar rumah.
Setelah berbuka puasa di salah satu tempat makan, kita bisa mampir ke Masjid Cheng Ho untuk melaksanakan salat magrib. Atau kita bisa membatalkan puasa dulu dengan salah satu minuman yang dijual, salat, setelah itu baru mampir ke tempat makan.
Terlebih di samping Masjid Cheng Ho ada pasar takjil yang menjual beragam makanan dan minuman dengan harga terjangkau, ada es buah, es cendol, kue-kue basah, hingga beragam makanan khas suatu daerah.
Nah, kalau teman-teman Kompasianer, di mana lokasi ngabuburit untuk menunggu waktu berbuka puasa? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar.
Salam Kompasiana! (*)