Nur Terbit
Nur Terbit Jurnalis

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Membuat Pantun Itu Gampang-gampang Susah

24 Maret 2024   23:52 Diperbarui: 24 Maret 2024   23:53 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat Pantun Itu Gampang-gampang Susah
Mejeng di depan acara music live, lagu Pantun Melayu loh.. (foto dok Nur Terbit) 

Buka puasa bersama dengan komunitas perantau di salah satu RM di Kota Bekasi (foto dok Nur Terbit) 
Buka puasa bersama dengan komunitas perantau di salah satu RM di Kota Bekasi (foto dok Nur Terbit) 

*****

Yang lazim dikenal selama ini, bahwa pantun itu merupakan bentuk puisi Indonesia. Dimana setiap baitnya kemudian terdiri atas empat baris yang berketukan a-b-a-b. 

Itu sebabnya ketika diminta membuat pantun, yang teringat adalah pantun jenaka atau humor. Itupun Bang Nur bisa ingat baitnya karena ujungnya "menjurus" ke hal (maaf) sesuatu benda yang sensitif. 

Nasi uduk ikan tongkol

Sambil duduk pegang.... 

Ya pegang tongkollah 

Masak pegang yang lain? 

(Bilang cakep dong, caakeeeep..hehehe). 

Pantun biasanya terdiri dari sampiran pada bait pertama dan kedua, kemudian isinya berada pada bait ketiga dan keempat yang sekaligus menggambarkan tujuan dari pantun tersebut.

Menurut Richard Olaf Winstedt dan Richard James Wilkinson dalam Pantun Melayu (1914) pantun bukan sekadar gubahan kata-kata dengan ritma dan irama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun