Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com
Cerita Toleransi, Cerita Kita Juga Koq Sehari-hari
Cerita Toleransi, Cerita Kita Juga Koq Sehari-hari - Oleh : Nur Terbit
Pada Minggu 31 Maret 2024 bertepatan dengan puasa di hari ke-21, Ramadan Bercerita 2024 Kompasiana kali ini mencoba membahas "Cerita Toleransi".
Menurut Kamus Besar Bahasa. Indonesia (KBBI), toleransi adalah sifat atau sikap toleran. Kata "toleran" bermakna; "bersifat atau bersikap menenggang".
Sementara pengertian "toleransi" dalam Islam berasal dari bahasa
Latin, "tolerare" yang berarti menahan diri, bersikap sabar, menghargai orang lain, berpendapat lain, berhati lapang dan tenggang.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua tentu sama mengetahui bahwa istilah "toleransi" ini sering nkita dengar. Kebalikan dari istilah "intoleran" yang biasa dialamatkan kepada kelompok tertentu.
Sementara yang namanya "toleranai", sudah seringkali diperbincangkan. Baik itu dalam percakapan sehari-hari, dalam ceramah para tokoh agama, seminar, diskusi dan lain-lain.
Yang pasti toleransi selama ini lebih banyak dikaitkan dengan hubungan antar pemeluk agama, khususnya di Indoensia yang dikenal sebagai negara yang sangat menjunjung tinggi toleransi beragama.
Seperti yang Bang Nur sebutkan di awal tulisan ini, toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati, saling menghargai setiap keyakinan orang, tidak memaksakan kehendak, serta tidak mencela ataupun menghina agama lain dengan alasan apapun.
Sudah banyak kasus bisa kita temui selama ini. Sejumlah orang terpaksa harus mempertanggung jawabkan di depan hukum terkait perkataannya, postingannya di media sosial, dan konten dari platfom lainnya.