Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.
Kendaraan yang Tidak Pernah Terperosok
nikmat yang baik-baik dari Allah SWT pada satu sisi, dan bentuk musibah yang buruk-buruk pada sisi lainnya. Pada hakikatnya keduanya merupakan ujian dari Allah SWT untuk meningkatkan kualitas diri manusia. (QS. Al-A'raf: 168).
Banyak persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan ini. Semua persoalan itu bolak-balik silih berganti tidak pernah berhenti. Semua permasalahan yang timbul itu, sebenarnya pada intinya hanya ada dua bentuk permasalahan, yaitu bentukNamun sebagian besar manusia sering salah dalam menafsirkan kejadian yang menimpa dirinya. Jika diberi nikmat dan menurutnya itu baik, dianggapnya Allah SWT sangat menyayangi dirinya, maka bergembiralah dia. Jika ditimpakan musibah dan itu dianggap jelek menurut dia, dianggapnya Allah SWT sedang membencinya, lantas disikapi dengan pesimis, tidak rasional, dongkol, ngedumel, pokoknya semua perasaan tidak senang bermunculan.
Sejatinya tidak demikian, Allah SWT berfirman, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah: 216)
Antara nikmat dan ujian, keduanya semestinya disiasati secara positif, sebab Allah SWT selalu memberikan kepada makhluknya, yang positif. Tinggal manusianya mau bersabar atau tidak. "Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran." (HR Bukhari No 1469).
Dengan sikap sabar inilah, orang yang terkena musibah dapat naik ke cakrawala meraih kemuliaan dan kesucian dengan derajat yang tinggi, serta bergabung dengan orang-orang mulia terdahulu.
Menurut pengarang Manazilus Sa'irin, sabar artinya menahan diri dalam menghadapi hal-hal yang tidak disenangi dan membelenggu lisan agar tidak mengadu. Ini merupakan tempat persinggahan yang paling sulit bagi orang awam dan jalan cinta yang paling terjal.
Dikatakan sulit bagi orang awam, karena orang awam baru memulai perjalanan dan belum terlatih untuk menempuh satu etape pun. Jika dia mendapat ujian, maka dia mudah gundah dan sulit menghadapi musibah, sehingga berat untuk sabar.
Dia belum terlatih sehingga sulit untuk sabar, dan dia bukan termasuk orang yang mencintai sehingga sulit menerima musibah dengan penuh keridhaan terhadap kekasih yang dicintainya. Sabar merupakan jalan cinta yang paling terjal.
Menurut Imam Al Ghazali, sabar adalah ketahanan iman terhadap hawa nafsu. Dengan begitu, sabar yang terbaik ialah kesabaran jiwa secara sukarela dari memenuhi ajakan hawa nafsu yang tercela, dan di dalam kesabaran itu sendiri bermacam-macam namanya sesuai dengan variabel masalah kehidupan yang dihadapi, sabar dalam ibadah, sabar dalam menerima, sabar dalam kehidupan dunia, sabar dalam meninggalkan maksiat, sabar dalam berjuang di jalan Allah.
Allah SWT. akan selalu menyertai orang yang bersabar (QS. Al Baqarah : 153), dan Allah juga menyukai orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran 146). Bahkan untuk orang yang bersabar, Allah SWT akan memberinya pahala yang tanpa batas (Az-Zumar: 10).
Menurut Ibnul Qayim dalam kitab Madarijus Salikin, sabar ada tiga macam, yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menahan diri dari bermaksiat kepada Allah, dan sabar dalam menghadapi ujian.