30 Menit Berburu Sholat Idul Fithr
Dengan memahami sedikit ilmu manajemen waktu, jam berapa harus bangun, sholat Shubuh, sedikit olah raga, mandi, dan berpakaian, target berangkat pukul 07.00 WITA menuju kantor untuk sholat Idul Fithr yang dijadwalkan pukul 07.30 WITA terpenuhi.
Masih ada spare waktu karena jarak antara tempat tinggal dan kantor hanyalah 2 km yang memakan waktu hanya sekitar 7 menitan waktu normal dengan berkendara mobil.
Seusai (1) mandi, (2) berparfum, dan (3) berpakaian terbaik seperti yang disunnahkan, tepat pukul 07.00 WITA saya mulai berkendara menuju kantor melalui jalur biasanya.
Belum sampai jarak 300 meter berkendara, persis setelah masuk pertigaan ke kanan, 50 meteran di depat terlihat kumpulan orang menggelar tikar dan sajadah. Ternyata jalan digunakan sholat Idul Fithr warga kampung sekitar.
Terpaksa tuas gigi masuk R Reverse sejauh 15 meteran untuk putar balik. Ada alternatif melalui jalan sempit persis sebelah kiri tempat tinggal yang mesti banyak kurangi kecepatan bila berpapasan dengan mobil lain.
Saya lebih memilih jalur lain yang memutar, walau menambah jarak tempuh sejauh 2,5 kilo meteran.
Setelah 1,5 km dan masuk jalan raya, kecemasan muncul kembali karena di depan ada masjid yang menggelar sholat Idul Fithr sampai menggunakan 1 lajur jalan. Alhamdulillah 1 lajur lainnya masih dapat dilewati dengan kecepatan rendah.
Tidak lama merasakan lega, di depan kembali terlihat jelas orang-orang yang sudah mulai melaksanakan sholat Idul Fithr. Kali ini menggunakan fullĀ ruas jalan. Terpaksa untuk kedua kalinya putar balik.
Tersisa 20 menit menjelang 07.30 WITA, saya berkeputusan gunakan pilihan jalur jalan sempit sebelah kiri tempat tinggal. Namun sebelum mencapai jalan sempit tersebut, karena berusaha menghindari satu masjid yang kemungkinan sudah ramai menutup jalan, sempat terjebak dalam jalanan sempit hanya muat satu mobil. Apa yang dikhawatirkan terjadi, jalannya makin sempit tidak muat mobil. Kedua kalinya tuas gigi masuk R ReverseĀ yang kali ini sejauh 30 meteran untuk putar balik. Setelah putar balik dan mengikuti mobil yang melintas di depan, berhasil juga masuk jalan agak lebar.
Sampailah ke jalur alternatif jalan sempit sebelah kiri tempat tinggal yang semula dihindari. Perasaan lega kedua kalinya dirasakan setelah masuk jalan sempit tersebut. Ternyata jalanannya sepi dan tidak ditutup, sempat menyesal juga kenapa tidak sejak awal gunakan jalur ini.
"Ah, ternyata penyesalan tadi saya tarik kembali."
Asyik melaju hampir tiba di ujung jalan sempit yang di depannya sudah masuk jalan raya, kembali ketiga kalinya jalan tertutup oleh gelaran sholat Idul Fithr. Ketiga kalinya tuas gigi masuk R Reverse yang kali ini sejauh 40 meteran untuk putar balik.
"Ya Allah ampunilah hamba-Mu ini yang banyak lalai. Izinkanlah hamba-Mu ini melaksanakan sholat Idul Fithr di kantor ya Allah. Ya Allah, udah mah Lebaran sendirian, masa sih gak bisa sholat Idul Fithr," muncul doa dibalut rasa sedih dan keluh kesah.
Hampir pasrah pulang saja ke tempat tinggal, ikhtiar mencoba jalur lewat pelabuhan meski lebih memutar. Agak kalap injak pedal gas, kembali kesekian kalinya melewati masjid yang sudah mulai sholat Idul Fithr dan jamaahnya meluber sampai separuh ruas jalan, tiba-tiba di depan ditemukan lagi orang-orang full menutup ruas jalan sholat Idul Fithr. Sudah keempat kalinya bertemu penutupan jalan.
Tersisa 10 menit dan bermodalkan pengetahuan jalur tikus sewaktu jalan pagi sebelum bulan Ramadhan, saya mencoba menemukan jalan keluar menuju jalan raya. Alhamdulillah berhasil. Kembali injak pedal gas dalam-dalam memperpendek durasi perjalanan.
"Akhirnya keburu juga sholat Idul Fithr di kantor nih," rasa optimis dalam hati.
Ternyata oh ternyata, ujian belum selesai. Sisa jarak 50 meteran menuju kantor, persis di pertigaan terakhir ternyata lagi-lagi ada masjid gelar sholat Idul Fithr yang jamaahnya luber menutup full ruas jalan.
Wow! Luar biasa! Kali kelima jalur saya tertutup.
Sisa 3 menit, di depan melintas sebuah sepeda motor masuk jalan menuju area pelabuhan yang jarang saya lalui. Mengimbangi laju sepeda motor di depan, pedal gas diinjak paling dalam dari yang sebelum-sebelumnya.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT mobil masuk area kantor persis di belakang sepeda motor tadi tepat pada pukul 07.30 WITA. Parkir cepat dan bergegas turun. Sesuai jadwal, baru saja gelar sajadah di space yang masih ada, sholat Idul Fithr langsung dimulai.
Bukan pejabat tinggi, tetapi berasa ditunggu sebagai pertanda acara sudah boleh dimulai.
Banjarmasin, 2 Syawal 1442 Hijriah.