Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Freelancer

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Berbukalah dengan yang Manis, Benarkah?

21 Mei 2019   15:39 Diperbarui: 21 Mei 2019   16:02 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbukalah dengan yang Manis, Benarkah?
Berbukalah dengan yang halal a.k.a suami | Dokpri

"berbukalah dengan yang manis" penggalan iklan minuman ini selalu tranding saat bulan puasa seperti ini. Lalu saya berpikir, benarkah demikian? Apakah kita memang harus makan dan minum manis saat berbuka?

Teh, hidangan favorit saat berbuka | Dokpri
Teh, hidangan favorit saat berbuka | Dokpri

Selama ini memang kebanyakan hidangan berbuka kebanyakan rasanya manis. Ada es teh manis, kolak pisang, berbagai gorengan manis, dan jenis es lainnya.

Lalu saat waktu berbuka tiba, rasanya ingin memakan semua makanan yang tersedia di meja makan. Balas dendam! Setelah seharian menahan diri, hehe.

Ibadah puasa punya banyak keberkahan. Baiknya kita juga harus menjaga kesehatan. Agar bisa beribadah secara optimal di bulan mulia ini. Salah satunya adalah dengan memperhatikan makanan yang kita konsumsi, baik saat sahur maupun buka.

Sebagai seorang muslim, tentu yang menjadi pedoman dalam bertindak adalah Al Qur an dan Hadis. Kaitannya dengan buka puasa, ada baiknya kita meniru apa yang di contohkan oleh Rasulullah SAW. Bagaiamana cara Rasul berbuka? Apa makanan yang disantap saat berbuka?

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhuberkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air." (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah). Dari hadis tersebut dapat kita lihat bahwa Rasul tidak menganjurkan minum minuman manis saat berbuka. Air putih lebih dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka.

Mengapa Rasul menyarankan berbuka dengan kurma? Kurma mengandung sejumlah serat larut dan asam amino yang bermanfaat membantu proses pencernaan makanan berlangsung lebih baik dan efisien. Sehingga mampu meringankan kerja sistem pencernaan seseorang.

Kurma | Dokpri
Kurma | Dokpri

Kurma juga mampu meningkatkan stamina dan energi dalam tubuh. Saat berpuasa, kita pun tetap melakukan aktivitas rutin. Di Akhir Aktivitas pekerjaan yang dilakukan seseorang, rasa letih, lesu, capek tentu menjadi masalah yang sering dialami semua orang. Kurma mengandung kadar gula alami yang cukup tinggi (glukosa, sukrosa dan fruktosa) yang bermanfaat untuk mengembalikan energi tubuh yang terkuras saat beraktivitas padat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun