Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Freelancer

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Connecting Happiness, Menebar Kebaikan di Bulan Baik

8 Mei 2020   12:34 Diperbarui: 8 Mei 2020   12:42 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Connecting Happiness, Menebar Kebaikan di Bulan Baik
Dokumentasi pribadi


Bulan Ramadan, adalah bulan yang baik. Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah. Banyak keistimewaan di bulan ini. Salah satunya adalah pahala yang dilipatgandakan. Bila kita melakukan ibadah di bulan Ramadan, pahalanya lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Oleh karenanya, Ramadan dijadikan waktu yang terbaik untuk mendulang pahala. Banyak orang melakukan berbagai kegiatan ibadah di bulan ini. Tak hanya yang wajib, yang sunnah pun rajin dikerjakan.

Menebar Kebaikan di Bulan Baik

Di bulan baik ini banyak orang yang berlomba-lomba menebar kebaikan. Melakukan kebaikan di bulan Ramadan akan mendapatkan banyak pahala. Rasullullah pun memperbayak menebar kebaikan di bulan Ramadan.

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata,

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar melakukan kebaikan. Kedermawanan (kebaikan) yang beliau lakukan lebih lagi di bulan Ramadhan yaitu ketika Jibril 'alaihis salam menemui beliau. Jibril 'alaihis salam datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al Qur'an) hingga Al Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apabila Jibril 'alaihi salam datang menemuinya, tatkala itu beliau adalah orang yang lebih cepat dalam kebaikan dari angin yang berhembus." (HR. Bukhari no. 4997 dan Muslim no. 2308)

Dari hadits di atas Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Itu berarti disunnahkan memperbanyak kebaikan di bulan Ramadhan."

Kita bisa menebar kebaikan dengan cara kita sendiri. Menebar kebaikan bisa dimulai dari hal yang sederhana. Misalnya bersedekah pada orang-orang yang membutuhkan. Sedekah tidak harus dengan nominal besar. Sesuaikan nominal sedekah dengan kemampuan kita. Dan pastikan kita melakukannya dengan ikhlas.

Conecting Happiness dengan Menebar Kebaikan

Menebar kebaikan tidak akan rugi. Siapa yang melakukan kebaikan akan berbuah kebaikan. Tak hanya mendapatkan pahala. Menebar kebaikan juga bisa membuat kita menumbuhkan kebahagian.

Contohnya, saat pandemi Covid 19 ini banyak diantara kita yang harus menahan rindu untuk berkumpul dengan sanak keluarga. Mengirimi parcel bisa menjadi cara kita menyampaikan kerinduan pada sanak keluarga. Mereka pasti bahagia dengan pemberian kita.

Atau bisa juga menebar kebaikan pada para pengemudi ojek online. Saat ini pendapatan mereka berkurang drastis. Kita bisa memberi tips saat memesan layanan ojek online. Atau biaa juga saat memesan makanan, kita belikan juga untuk mereka. Pasti pemberian kita akan menumbuhkan kebahagian di hati mereka.

Bagaimana? Sudahkan kita melakukan connecting happiness dengan menebar kebaikan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun