Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator
Nasi Biryani, Kreasi Menu Buka Puasa yang Tak Biasa
Wah nggak terasa sudah masuk hari ke empat belas puasa Ramadan. Masih semangat puasa kan? Puasanya sih semangat ya, tapi masak sahur dan berbuka kadang mager, hehe.
Kalau saya, menu sahur sih nggak pernah aneh-aneh. Bikin yang mudah dan cepat masaknya saja, goreng-goreng atau ditumis saja.
Tapi kalo berbuka terkadang lebih meriah. Mulai masak takjil, hidangan utama sampai makanan penutup. Meski begitu, masakannya ya yang simple simple saja sih.
Kadang-kadang juga masak masakan istimewa, masak yang tak biasa gitu. Salah satunya nasi biryani.
Nasi Biryani
Saya adalah blasteran Arab dan Jawa, mama keturunan Arab. Tumbuh bersama keluarga besar mama, membuat saya akrab dengan berbagai hidangan khas Timur Tengah.
Mulai dari nasi kebuli, nasi tomat, krengsengan kambing, dan nasi biryani ini. Hidangan khas Timur Tengah yang kaya rempah, begitu lezat dan sangat cocok di lidah saya.
Pandemi membuat saya tidak pernah berkunjung ke rumah Uma, tante saya yang biasanya sering masakin saya makanan khas Timur Tengah. Kerinduan akan hidangan Timur Tengah membuat saya berusaha bisa memasaknya sendiri. Berbekal resep dari Uma tentunya.
Nasi Biryani ini sebenarnya berasal dari Asia Selatan, kalau khas Timur Tengah biasanya sih nasi kebuli. 'Biryani' berasal dari Bahasa Persiayang berarti goreng atau panggang.
Pada zaman dulu, beras digoreng di dalam minyak samin sebelum direbus di dalam air bersama rempah-rempah hingga setengah matang.
Biryani dibuat dari beras yang sudah direbus di panci terpisah. Setelah beras setengah matang, beras dicampur dengan kaldu berbumbu, ditutup rapat di dalam panci, dan dimasak hingga matang sampai kaldu menyerap kedalam nasi. Biryani berbeda dengan pullao (pilaf) (nasi bumbu) dalam cara memasak.
Khas dari nasi biryani ini adalah dari beras yang digunakan. Nasi biryani menggunakan beras basmati. Basmati adalah beras yang tampilan bijinya panjang dan ramping daripada beras yang umum di Indonesia seperti beras putih atau beras merah.
Konon, dulu beras ini hanya untuk para bangsawan saja. Rakyat biasa tidak diperbolehkan menanam beras ini.
Beras ini rasanya lebih enak dibandingkan beras lainnya. Apalagi bila dimasak bersama aneka bumbu rempah. Duhh bikin pengen nambah terus deh..
Resep Nasi Biryani
Kemarin, saya memasak nasi biryani untuk menu buka puasa. Ternyata memasak nasi biryani tidak terlalu susah kok.
Bahan-bahan :
3 sdm minyak goreng
4 sdm minyak samin
5 cm kayu manis
2 batang serai
butir pala
2 sdm bumbu kari bubuk
2 butir cengkih
700 g daging kambing bertulang
sdt merica bubuk
4 sdt garam
1,5 liter air
600 g beras basmati
400 m susu cair
2 sdm air kunyit
3 butir kapulaga
1 sdt garam
50 g kismis
1 sdm air jeruk nipis
Bahan Bumbu Halus :
3 cm kunyit
2 cm jahe
4 siung bawang putih
12 butir bawang merah
Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat
1. Tumis bahan bumbu dengan minyak goreng dan minyak samin.
2. Masukkan kayu manis, serai, pala, bumbu kari bubuk, dan cengkih, aduk rata.
3. Masukkan daging kambing, aduk merata.
4. Masukkan merica bubuk, garam, dan air, lalu presto hingga empuk.
Masak beras basmati dengan air presto, tambahkan susu cair, air kunyit, kapulaga, garam, dan kismis, masak hingga matang.
5. Angkat, sajikan.
Saya biasa menyajikan nasi biryani bersama krengsengan kambing. Dan juga acar adasnya. Tapi kemarin nggak keburu masak acarnya, hehe.
It's okay, tetap enak kok. Berbuka dengan nasi biryani sungguh istimewa. Nasi biryani, K
kreasi menu buka puasa yang tak biasa.
Bagaimana dengan teman-teman, apa memu buka puasa yang tak biasa favoritnya?