Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator
Meneladani Nabi Muhammad yang Tak Segan Melakukan Tugas Domestik
Tentu hal tersebut tidak akan terjadi. Apabila masyarakat meneladani kisah Nabi. Tak akan ada pendapat yang merugikan perempuan jika para lelaki meniru akhlak Nabi.
Bagaimana Nabi Muhammad di luar kewajibannya mencari nafkah dan memimpin kaum muslimin, ternyata tetap membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Menurut Aisyah seperti diriwayatkan Bukhari, Nabi tak senggang menyibukkan diri dalam pekerjaan rumah tangga. Misalnya menjahit baju yang sobek, menyapu lantai, memerah susu kambing, belanja ke pasar, membetulkan sepatu dan kantung air yang rusak, menambat dan memberi makan hewannya. Bahkan Rasul pernah memasak tepung bersama-sama dengan pelayannya.
Nabi menunjukkan bahwa suami dan istri itu setara dan saling membantu. Rumah tangga Nabi merupakan bukti bahwa kesetaraan dan kesalingan dalam hubungan laki-laki dan perempuan merupakan hal yang penting.
Sayangnya hal itu seringkali luput diperhatikan. Tidak banyak yang mencontoh bagaimana Nabi memperlakukan istinya.
Padahal, meskipun sebagai utusan Allah, nyatanya Nabi Muhammad juga melakukan pekerjaan rumah tangga.
Dari Al-Aswad, ia bertanya pada 'Aisyah, "Apa yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?" 'Aisyah menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu salat, beliau berdiri dan segera menuju salat." (HR. Bukhari)
Beruntungnya saya, selama ini suami tak segan membantu pekerjaan domestik. Mulai dari menyapu dan mengepel lantai, mengasuh anak-anak hingga memasak spaghetti kesukaan saya.
Meski begitu tentu sebagai istri saya juga tak segan membantu suami. Membantu mencari nafkah sekaligus mengurus rumah tangga. Kami saling berbagi tugas.
Saya berharap, semakin banyak suami yang tak segan membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Agar tak ada lagi beban ganda yang harus dipikul perempuan.
Bukankah akan lebih damai dan bahagia bila dalam rumah tangga itu saling membantu? Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Setuju?