Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Freelancer

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Agar Bukber Tak Jadi Ajang Pamer Semata

14 Maret 2024   09:19 Diperbarui: 14 Maret 2024   09:22 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agar Bukber Tak Jadi Ajang Pamer Semata
Bukber bareng teman SMP | dokpri

Biasanya Ramadan akan diisi dengan agenda bukber (buka bersama) dengan teman lama. Mulai dari teman sekolah, kuliah, hingga kerja. Di awal puasa, sosial media juga sudah ramai membicarakan soal bukber ini. Banyak yang beranggapan bahwa bukber hanya jadi ajang pamer semata. 

Ngakunya ngajak bukber untuk silaturahmi, ujung-ujungnya cuma pamer pencapaian diri. 

Begitu kira-kira pendapat netizen. 

Hmm, benarkah demikian? 

Mungkin di awal usia 20 tahunan, saya sempat memiliki perasaan seperti ini. Awal-awal memutuskan menjadi ibu rumah tangga, saya merasa minder dan tidak percaya diri. 

Jangankan bukber, ajang reuni juga selalu saya hindari. Semua kegiatan yang berhubungan dengan teman-teman lama akan saya hindari. 

Sebab, selain rasa minder, tampaknya memang teman-teman juga punya hasrat pamer yang tinggi. Awal usia 20 an biasanya memang begitu, ya. 

Lalu, bagaimana dengan sekarang? 

Sepertinya saya sudah tak lagi minder dengan pilihan hidup yang saya ambil. Saya bangga dengan predikat ibu rumah tangga yang berkarya dari rumah. 

Bagaimana dengan teman-teman saya? Apakah mereka juga sudah grow up? Apakah masih ada yang suka pamer dan butuh validasi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun