Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator
Tips Work, Life, Ibadah Balance di Bulan Ramadan
Halo, Kompasianer, apa kabar?asih semangat puasa kan? Harus, ya! Alhamdulillah kita sudah memasuki sepuluh hari kedua di bulan Ramadan. Saatnya terus semangat meraih keberkahan Ramadan. Tentunya, Ramadah tak hanya untuk beribadah saja, ya. Kita tetap harus bekerja dan melakukan aktivitas harian lainnya. Oleh karena itu, penting banget menjaga keseimbangan diantara ketiganya, work, life, dan ibadah.
Jujur, awal-awal Ramadan saya merasa keteteran, saat Ramadan jam tidur berubah. Bangun lebih awal, tetapi tidur lebih akhir.
Ini sangat menantang buat saya. Saya nggak bisa kurang tidur, kalau kurang tidur bawaannya jadi rungsing seharian.
Ramadan ini saya masih tetap mengerjakan pekerjaan rumah layaknya ibu rumah tangga lainnya. Saya juga tetap mengajar di bimbingan belajar. Dan tentu saja tetap menulis.
Tentunya di bulan Ramadan ini saya juga harus menambah porsi untuk ibadah. Sayang banget kalau Ramadah nggak gaspol cari pahala.
Akhirnya, saya pun mencoba ikut grup kajian Ramadan. Tak hanya sekadar untuk ikut kajian saja, tetapi juga ada agenda ODOJ ( One Day One Juz). Mencoba membaca Al Quran satu juz setiap hari. Kalau ada grup gini, melakukan kebaikan jadi makin semangat. Ada teman yang saling mengingatkan. Berbuat baik secara bersama-sama tentu lebih seru.
Nah, bagaimana caranya agar saya bisa melakukan work, life, dan ibadah balance di bulan Ramadan ini?
Pertama, tentu saja melakukan manajemen waktu. Membagi waktu yang saya miliki untuk melakukan ketiganya. Misalnya, selesai sahur saya berusaha tidak langsung tidur. Melainkan menulis. Saya paling suka menulis di pagi hari. Sambil menghirup udara subuh. Rasanya segar, bikin otak encer, menulis jadi lancar.
Setelah anak-anak dan suami keluar rumah untuk sekolah dan bekerja, baru saya beberes rumah. Lalu melakukan ibadah pagi seperti salat dhuha dan membaca Al Quran.