Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Freelancer

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belajar dari Film Exhuma, Jauhi Praktik Perdukunan dan Pesugihan Sekarang Juga!

1 April 2024   17:06 Diperbarui: 1 April 2024   17:07 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dari Film Exhuma, Jauhi Praktik Perdukunan dan Pesugihan Sekarang Juga!
Poster Film Exhuma | IMDb

Siapa yang nggak mau kaya raya? Pastinya semua mau, ya! Sayangnya, nggak semua orang yang mau kaya paham artinya proses. Kekayaan tak bisa didapatkan secara instan. Butuh usaha dan kerja keras. Namun, ada juga yang nekat mengambil jalan pintas. Mau cepat kaya tanpa usaha. Ujung-ujungnya meminta bantuan dukun. Melakukan praktik pesugihan! 

Pesugihan, Jalan Pintas Meraih Kekayaan

Pesugihan seringkali dianggap sebagai jalan pintas meraih kekayaan. Melalui pesugihan, seseorang bisa mendapatkan kekayaan dengan cara instan dan cepat. 

Mungkin benar pesugihan bisa bikin cepat kaya, tetapi bukan berarti meraih kemakmuran. Pesugihan merupakan praktik menjalin relasi dengan entitas gaib. Tentu saja tidak ada yang gratis di dunia ini. Pastinya akan ada dampak negatif yang diterima oleh pelaku pesugihan. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pesugihan berasal dari kata sugih yang berarti kaya. Pesugihan juga didefinisikan sebagai "perjanjian dengan makhluk halus untuk mendapatkan kekayaan dengan cara yang tidak wajar". Pesugihan biasanya dilakukan dengan cara melakukan ritual tertentu, seperti mengubur sesuatu di tempat angker, memelihara binatang tertentu, atau mengorbankan sesuatu yang berharga.

Tentu saja pesugihan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beragam ritual dan konsekuensi yang harus ditanggung. Mengikat diri pada perjanjian dengan entitas gaib tentu harus bersiap dengan risiko yang paling buruk. 

Bahkan, bisa-bisa risiko yang ditanggung berjalan seumur hidup bahkan ditanggung oleh beberapa generasi. Mengerikan. 

Risiko dan Konsekuensi Pesugihan

Meski hidup bergelimang harta, pelaku pesugihan tidak akan bahagia. Hidupnya tidak akan tenteram. Ada banyak risiko dan konsekuensi pesugihan yang harus ditanggung, seperti;

  • Kehilangan nyawa, baik sendiri maupun orang-orang yang dicintai, sebagai tumbal pesugihan. 

  • Kehilangan kesehatan, baik fisik maupun mental, akibat stres, depresi, penyakit, atau gangguan gaib yang ditimbulkan oleh entitas gaib pesugihan. 

  • Kehilangan keberkahan, baik materi maupun non-materi, akibat kekayaan yang didapat dengan cara yang tidak halal dan tidak sesuai dengan syariat Islam.

  • Kehilangan keimanan, baik kepada Allah maupun kepada diri sendiri, akibat terjerumus dalam dosa dan kesesatan yang disebabkan oleh gaib negatif.

  • Kehilangan kebahagiaan, baik di dunia ini maupun di akhirat, akibat terikat dalam perjanjian pesugihan yang tidak bisa dibatalkan atau dimaafkan oleh Allah.

Film Exhuma, Praktik Dukun dan Pesugihan Korea Selatan

Bicara tentang pesugihan, saya jadi teringat Film Korea Exhuma. Film yang saya tonton beberapa bulan lalu. Dibalik kesuksesan film ini meraih box office, Exhuma memberikan pelajaran penting untuk menjauhi praktik perdukunan dan pesugihan. 

Film Exhuma adalah film yang dibintangi oleh aktor-aktor papan atas Korea Selatan, seperti Kim Go Eun, Choi Min Sik, Yoo Hae Jin, dan Lee Do Hyun. Film ini bercerita tentang pemindahan makam keramat dari sebuah keluarga kaya raya Korea Selatan yang telah lama bermukim di Los Angeles. 

Kim Go Eun dan Yoo Hae Jin berperan sebagai cenayang yang terbang jauh-jauh ke Los Angeles untuk menyembuhkan cucu pertama keluarga Park. Ternyata, kondisi kesehatan sang cucu ini berhubungan dengan makam leluhur keluarga Park yang ada di Korea. 

Dua cenang tersebut kembali ke Korea dan meminta bantuan dua ahli fengshui yang diperankan oleh Cho Min Sik dan Yoo Hae Jin. Pemindahan makam leluhur keluarga Park ternyata membuka tabir rahasia keluarga Park. 

Kenapa keturunan pertama selalu tidak mujur nasibnya, karena leluhur terikat pesugihan. Dalam film, tiga generasi keluarga Park, anak pertamanya tewas mengenaskan. Nampaknya, pesugihan itu meminta tumbal anak pertama. 

Dari film ini kita semua bisa belajar bahwa, praktik perdukunan dan pesugihan sebaiknya dihindari. Tidak ada pesugihan tanpa korban.

Meski kaya raya, keluarga Park jauh dari kebahagiaan. Nyawa menjadi bayarannya. Tidak ada yang gratis, apalagi bila kita menjalin relasi dengan entitas gaib. 

Jangan sekali-sekali terlibat dengan entitas gaib. Jauhi praktik perdukunan dan pesugihan. Selamatkan dirimu. Selamatkan imanmu. 

#RamadanBercerita2024

#RamadanBercerita2024Hari22

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun