Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Freelancer

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Masjid Rahmat, Masjid Tertua di Surabaya

9 Maret 2025   20:49 Diperbarui: 10 Maret 2025   04:05 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Rahmat, Masjid Tertua di Surabaya
Masjid Rahmat | dokpri

Surabaya, kota pahlawan yang kaya akan sejarah, menyimpan sebuah permata tersembunyi di kawasan Kembang Kuning: Masjid Rahmat. Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan dakwah Sunan Ampel yang masih memancarkan cahaya hingga kini.

Sejarah yang Mengakar

Menara Masjid | dokpri
Menara Masjid | dokpri

Dibangun oleh Raden Rahmat, yang lebih dikenal sebagai Sunan Ampel, Masjid Rahmat awalnya merupakan sebuah langgar tiban. 

Masjid ini dibangun pada abad ke 15, saat Sunan Ampel dalam perjalanan menuju kawasan Ampel Denta Surabaya. 

Sebelum mendirikan Masjid Agung di Ampel, Sunan Ampel membangun tempat ibadah sederhana ini sebagai pusat dakwah awalnya. Bersama Mbah Wiro Sarojo, beliau mendirikan masjid ini secara diam-diam, menjadikannya sebagai masjid tertua di Surabaya. 

Transformasi Masjid Rahmat

Perjalanan waktu membawa perubahan pada Masjid Rahmat. Pada tahun 1967, Menteri Agama saat itu, Prof. Dr. Syaifudin Zuhri, meresmikan masjid ini setelah melalui proses renovasi dan perluasan. Kini, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan pendidikan. 

Ditetapkan sebagai Cagar Budaya | dokpri
Ditetapkan sebagai Cagar Budaya | dokpri

Pada tahun 2015, Masjid Rahmat ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menegaskan pentingnya masjid ini dalam sejarah dan budaya kota. 

Arsitektur dan Fasilitas

Arsitektur | dokpri
Arsitektur | dokpri

Meskipun tampilannya sederhana tanpa menara menjulang, Masjid Rahmat memiliki kubah yang menjadi ciri khasnya. Desainnya mencerminkan kesederhanaan namun sarat makna, mencerminkan semangat dakwah yang inklusif. 

Bagian dalam Masjid | dokpri
Bagian dalam Masjid | dokpri

Selain ruang utama untuk shalat, masjid ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendidikan seperti TK, SD, dan SMP, serta memiliki stasiun radio sendiri yang dulunya menjadi acuan waktu shalat bagi masjid-masjid di sekitar Surabaya. 

Pusat Kegiatan Sosial dan Pendidikan

Masjid Rahmat tidak hanya berfokus pada kegiatan ibadah, tetapi juga aktif dalam program sosial dan pendidikan. Dengan adanya sekolah-sekolah di bawah naungannya, masjid ini berperan dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia. 

Masjid Rahmat Surabaya | dokpri
Masjid Rahmat Surabaya | dokpri

Selain itu, kegiatan seperti halaqah Al-Qur'an, program tahfidz, dan kajian rutin menjadikan masjid ini sebagai pusat pembelajaran agama yang dinamis. 

Menghidupkan Tradisi dan Budaya

Sebagai cagar budaya, Masjid Rahmat terus berupaya melestarikan tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu. Kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial yang diadakan tidak hanya untuk memperkuat iman, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. 

Pusat Kegiatan | dokpri
Pusat Kegiatan | dokpri

Masjid ini menjadi contoh bagaimana tempat ibadah dapat berfungsi sebagai pusat kebudayaan dan komunitas.

Keistimewaan

Cerita sejarah Masjid Rahmat memunculkan keyakinan bahwa tempat cikal bakal masjid tersebut memiliki keistimewaan. Siapapun yang berdoa di tempat tersebut diyakini akan terkabul. Pasalnya, Sunan Ampel memilih lokasi pendirian tempat bermunajat itu bukan tanpa sebab. Beliau diyakini mendapatkan petunjuk dari Allah.

Serambi utara | dokpri
Serambi utara | dokpri

Bangunan Masjid Rahmat yang sekarang berada di sebelah selatan bangunan awal. Banyak jemaah yang meyakini bahwasanya serambi bagian utara Masjid Rahmat memiliki keistimewaan dibanding tempat lain. Tak heran jika banyak di antara mereka yang memilih shalat di serambi utara.

Mengunjungi Masjid Rahmat

Bagi kamu yang ingin merasakan nuansa sejarah dan spiritualitas, Masjid Rahmat di Kembang Kuning, Surabaya, adalah destinasi yang tepat. Dengan atmosfer yang tenang dan sarat makna, masjid ini menawarkan pengalaman yang mendalam bagi setiap pengunjung.

Masjid ini bisa menjadi pilihan wisata sejarah saat bulan Ramadan seperti ini. Berkunjung kesini menjadi napak tilas sejarah perkembangan Islam di kota pahlawan. 

Masjid Rahmat bukan hanya sebuah bangunan tua, tetapi simbol keteguhan dakwah dan pelestarian budaya yang terus bersinar di tengah hiruk-pikuk kota Surabaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

18 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 3
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 16 
19 Mar 2025
Kisah Inspiratif Orang-Orang di Sekitarmu
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 17
20 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 4
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 18
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun