Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Manfaat Perhitungan Manual Untuk Finansial Sehat Selama Ramadan

19 Maret 2024   22:16 Diperbarui: 19 Maret 2024   22:31 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manfaat Perhitungan Manual Untuk Finansial Sehat Selama Ramadan
Picture by pixabay

"Perasaan aku enggak beli macam-macam deh. Kenapa uangnya habis ya belum akhir bulan?" keluh seorang teman.

"Ya, coba diingat-ingat. Beli apa saja bulan ini?"

"Enggak beli apa-apa kok."

"Enggak mungkin. Coba deh. Waktu itu kan beli ini sama aku. Terus..." 

Saya rinci pengeluaran si kawan saat jalan bersama saya. Karena bersama jadi saya ingat apa saja yang sudah ia beli. Entah yang ia pergi sendiri tanpa saya.

"Waktu jalan sama aku aja udah ketahuan nih sekian ratus buat beli segala macam. Coba yang jalan sendiri apa aja uang dibeli," kata saya.

Setelah diingat-ingat lagi barulah ketahuan dengan jelas. Untuk apa saja pengeluaran si kawan sampai habis-habisan sebelum akhir bulan.

"Makanya catat di buku biar ketahuan. Aku gitu sih. Punya buku khusus yang isinya pemasukan dan pengeluaran tiap bulannya."

Awalnya si teman menganggap remeh. Tapi begitu dilihatnya buku kecil saya baru ia merasa memerlukannya juga.

"Kayaknya harus kayak gini juga deh biar ketahuan pengeluaran selama sebulan."

Memang benar. Meski sudah ada posnya masing-masing untuk pengeluaran tiap bulan. Tapi yang namanya pengeluaran tak terduga justru bisa membengkak kalau tidak direm atau dicatat.

Apalagi selama bulan Ramadan seperti sekarang ini. Jika biasanya dana keluar tiap bulan hanya untuk rumah, listrik, sampah, dan keamanan. Makan serta kebutuhan pribadi dan untuk kendaraan. Maka di bulan Ramadan ada pengeluaran ekstra.

Ramadan ada pengeluaran ekstra berupa zakat fitrah, sedekah, dan uang lebaran untuk keponakan. Belanja kue lebaran dan ketupat lebaran. Belum lagi dana lain untuk bingkisan ke rumah kerabat.

Jadi meski yang namanya lebaran mendapat THR dan gaji ke-13. Tetap saja pengeluarannya beda. Lebih besar dan lebih banyak. Untuk itu mau tidak mau harus dicatat dengan rinci. 

Kelihatannya sepele. Tapi sangat bermanfaat. Itu yang saya alami. Begitu dicatat dana yang akan dikeluarkan bulan ini. Kita sudah tahu pos-posnya. Bahkan sisa uang yang ada juga sudah ketahuan berapanya.

Jadi kalau ada hal lain yang membutuhkan uang lagi, kita sudah bisa perkirakan. Berapa batasannya. Agar tidak nombok dong saat akhir bulan. Setidaknya inilah manfaat dari perhitungan manual yang saya lakukan selama ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun