Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).
Menikmati Keindahan dan Kesunyian di Pulau Flores
Apa yang pertama kali terlintas ketika mendengar kata Flores? Sebagian orang akan menyebut Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo yang kini sudah naik kelas jadi Destinasi Super Prioritas sekaligus wisata bertaraf internasional.
Sebagian lagi menyebut "goyang maumere" yang viral bukan hanya karena jogetnya yang asyik tapi juga musiknya yang catchy dan easy listening. Sebagian lagi menyebut kota Ende yang tertulis dalam sejarah sebagai salah satu tempat pengasingan Sang Proklamator, Bung Karno.
Ada juga yang menyebut orang Flores yang berwajah sangar namun hatinya lembut, atau minuman khas yang jadi salah satu kearifan lokal Flores, yaitu mokeh.
Apapun jawabannya, setiap orang punya penilaian sendiri terhadap pulau yang dijuluki Nusa Nipa atau pulau ular ini (karena bentuknya yang menyerupai seekor ular).
Flores adalah salah satu dari tiga pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selain Sumba dan Timor. Medio Maret silam, saya berkesempatan untuk mengeksplorasi pulau ini selama dua minggu. Mulai dari Labuan Bajo, Pulau Komodo, Pulau Padar di ujung barat, hingga Larantuka dan Pulau Adonara di ujung timur.
Selama dua minggu itulah saya chill, healing dan menikmati keindahan serta kesunyian di Pulau Flores. Bukan hanya mengagumi keindahannya saja, tapi juga mempelajari setiap tradisi, budaya hingga kearifan lokalnya.
Lalu apa saja yang ada di pulau berjuluk "Cabo de Flores" atau Tanjung Bunga yang akan membuatmu Bangga Berwisata di Indonesia ini?
Laut dan Bahari
Di Pulau Flores setidaknya ada beberapa pulau yang terkenal seperti Kepulauan Komodo, 17 Pulau Riung, hingga gugusan tiga pulau besar di ujung timur: Solor, Lembata, Adonara. Belum lagi pulau-pulau kecil yang tak kalah indah serta pantai-pantai di sepanjang pesisirnya.