Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih
Kojima, Menu Pelengkap yang Menghiasi Waktu Sahur dan Berbuka Puasa
Kojima, yang dikreasikan dengan berbagai macam menu siap menyambut waktu sahur dan berbuka puasa
Pada artikel sebelumnya, saya sempat menceritakan tentang pertemuan pertama dengan Kojima yang berjalan dengan begitu mulus.
Ketika mencari kojima di salah satu pusat perbelanjaan yang berada di kota saya, tanpa adanya drama mencari kesana dan kemari, karena satu kali pencarian saya langsung bisa bertemu dengan Kojima.
Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, Kojima mampu menarik perhatian saya karena mystery topic dari Kompasiana.
Dalam satu botol KOJIMA, telah mengandung Madu dengan 3 kebaikan yaitu Korma, Jinten (Habbatussauda), dan Madu.
Packaging
Terkhusus untuk packaging, tentu saja desain yang disajikan tidak terlihat monoton dan selalu mampu menarik perhatian. Desain tersebut sudah menjadi ciri khas dari botol Kojima itu sendiri.
Apabila dibandingkan dengan botol lain pada umumnya, Kojima tentu saja memiliki desainnya tersendiri, yang sudah menjadi ciri khasnya.
Tidak hanya itu saja, Kojima 280 ml yang mengandung Ekstrak kurma (56 g), Ekstrak jinten hitam (14 g), Madu (140 g), Ekstrak asam jawa (4.7 g), Air dan bahan lainnya sampai dengan 280 ml juga terdapat 2 lapisan pada tutup botolnya.
Pertama lapisan luar tutup botol dan kedua lapisan dalam tutup botol yang berbentuk seperti corong. Tutup botol yang dimiliki oleh Kojima ini memiliki tingkatan paling rendah untuk isinya mudah tumpah.
Kojima (Korma Jinten Madu) sendiri diproduksi oleh PT. Deltomed Laboratories, Wonogiri, Indonesia ini, pada bagian botol Kojima, sudah terdapat logo bersertifikasi halal.
Dikarenakan saya termasuk seseorang yang sangat suka mengonsumsi madu, maka sejak Kojima berhasil menarik perhatian saya, di saat itulah botol Kojima yang berisikan 280 ml berhasil menghiasi menu sahur dan berbuka puasa di bulan yang penuh dengan keberkahan ini.
Kojima memang sangat baik dikonsumsi dua kali dalam satu hari, terkhusus di bulan Ramadan seperti sekarang ini.
Di waktu sahur dan ketika berbuka kita mulai bisa mengonsumsi Kojima ini, selain enak, Kojima tentunya sangat bermanfaat bagi tubuh.
Cukup tuangkan satu sendok untuk satu kali mengonsumsi Kojima, praktis sekali bukan. Meskipun demikian, kita tetap bisa mengkreasikan Kojima ini menjadi beberapa menu yang tidak biasa, namun tetap nikmat.
Seperti pada artikel sebelumnya, dimana saya mengkreasikan Kojima dengan roti koing, namun kali ini, kita juga bisa mengkreasikan kojima dengan roti yang dengan mudahnya kita temui di pasaran, yakni roti tawar.
Bahkan beberapa kali saya membawa roti tawar yang diberi Kojima (pengganti selaii) sebagai menu berbuka puasa ketika masih berada di lingkungan tempat bekerja.
Cara membuat roti tawar yang telah dihujani oleh Kojima ini sangatlah mudah dan sederhana, namun nikmat dan bergizi. Tidak lupa, volume perut akan terisi, hehehe...
Sebelum menyandingkan roti tawar dan kojima, ada beberapa step by step yang harus kita selesaikan terlebih dahulu.
Agar roti tawar yang dihujani kojima berhasil masuk dan eksis di dalam perut, berikut beberapa tahapan sederhana yang harus kita siapkan dan lakukan.
Bahan:
- Kojima (Korma, Jinten dan Madu) secukupnya
- Roti tawar jenis apa saja secukupnya
- Margarin secukupnya
Cara membuatnya:
- Setelah semua bahan telah disiapkan, terkhusus pada ketiga bahan di atas, langkah selanjutnya adalah mulai mengeksekusi semua bahan yang telah tersedia
- Ambil sekitar 2 lembar roti tawar. Lalu oleskan margarin di sisi atas dan di sisi bawah dari roti tawar tersebut
- Apabila telah selesai pangganglah roti, setelah dirasa cukup, angkat dan tiriskan
- Setelah roti tawar tersebut terlihat matang, tuangkan Kojima di atasnya sesuai dengan selera
- Apabila roti tawar telah dihujani oleh kojima, ini tandanya, menu tersebut siap eksis masuk ke dalam perut
Selamat mencoba dan selamat menikmati
Thanks for reading
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
