Pencari Emas, Berlian, dan Permata di Bulan Ramadan
Ada sebuah kisah dimana 2 orang pengembara akan melewati sebuah goa. Pengembara yang pertama, sebelum memasuki goa, dia membawa perlengkapan seadanya untuk menjelajahi Goa tersebut. Sedangkan pengembara kedua, dia menyiapkan senter, sekop, karung, tas, dll untuk masuk kedalam goa. Sang pengembara pertama heran melihat temannya.
'Untuk apa membawa alat-alat yang begitu banyak, toh didalam goa tidak akan ada apa-apa' ujar pengembara pertama dalam hati.
Akhirnya sang pengembara pertama jalan terlebih dahulu, dengan langkah ringan dan perlengkapan yang biasa, dia melewati goa dengan rasa aman.
Sang pengembara pertama menunggu kehadiran pengembara kedua diujung jalan keluar dari goa tersebut.
Sangat lama.
Pengembara pertama menunggu dengan kesal.
Pada akhirnya, pengembara kedua muncul.
Kemunculannya membuat heran pengembara pertama.
Pengembara kedua memanggul karung dan tas yang sudah terisi penuh.
"Kau membawa apa? Batu? Tanah?" tanya pengembara pertama.
Pengembara kedua, tanpa banyak bicara menunjukkan barang bawaannya.
Dilihatnya tumpukan emas, berlian, dan permata didalam karung dan tas pengembara kedua.
"Apa yang terjadi? Dari mana asalnya barang berharga ini?" tanya pengembara pertama.
" Aku sudah mengetahui dari awal bahwa didalam goa ada banyak harta, jadi aku sudah persiapkan untuk mencari ini didalam goa," jawab pengembara kedua dengan rasa yang puas.
Perjalanan di bulan Ramadhan bagaikan memasuki sebuah goa. Goa dimana banyak limpahan ampunan, keberkahan, dan pahala yang bertumpuk-tumpuk. Hanya saja, sangat sedikit orang yang mengetahuinya dan mencari keistimewaannya.
Orang-orang yang tahu keistimewaan goa tersebut, pastilah mempersiapkan diri. Mempersiapkan semua perlengkapan dan semua rintangan dilewati dengan penuh semangat. Karena meyakini akan adanya ganjaran berlipat yang didapat.
Tapi, bagi orang yang tidak tahu jika di goa tersebut ada sesuatu yang sangat berharga, mereka akan melewati goa dengan sederhana. Tanpa alat dan tanpa semangat yang menguat. Yang menyebabkan rasa sesal berkelebat.
Di hari pertama di bulan Ramadhan ini, ujian yang dihadapi belum terlalu berat, karena semangat dan motivasi menggapai bulan penuh keberkahan masih menggebu-gebu. Sahur dan berbuka dipersiapkan dengan baik. Perencanaan menghadapi 28 hari kedepan sudah dibuat.
Hati banyak berharap, semoga di bulan Ramadhan tahun 1440 H ini, kita semua bisa memanfaatkannya dengan baik. Dengan menjadikan ramadhan titik perubahan menuju pribadi yang lebih baik. Semoga diakhir Ramadhan, kita bisa mengumpulkan semua keberkahan yang melebihi nilai emas, berlian,dan permata.