Traveling Bareng Anak, Ajari Mereka Jaga Alam Sejak Dini
"Setiap perjalanan menciptakan kenangan."
Kami bukanlah keluarga berada. Yang kerap melakukan perjalanan wisata. Lawan kata kerap adalah jarang. Yap, bukan berarti kami tidak pernah traveling sama sekali. Sesekali, perjalanan ke tempat-tempat wisata di dekat rumah kami maupun dekat rumah saudara, kami lakukan
Begitulah, jalan-jalan ala kami tak perlu jauh-jauh dan mahal. Rumah kami di Sidoarjo, maka destinasi wisata kami di area Pasuruan, Pandaan, Malang, dan sekitarnya. Kampung halaman kami ada di Nganjuk, Kediri, dan Solo. Maka tempat-tempat wisata di ketiga daerah itu yang kami kunjungi. Meski baru sebagian kecil.
Selama ini, kami lebih sering jalan-jalan ke alam. Ke lereng gunung, mengunjungi air terjun, wisata sawah, petik strawberry, dan semacamnya. Berkunjung ke wisata alam tuh benar-benar bisa me-refresh pikiran dan mengurangi kepenatan atas rutinitas yang dilakukan sebelumnya.
Biasanya kami memilih wisata alam yang juga cocok untuk anak-anak. Karena kami (saya dan suami) selalu bersama anak-anak jika jalan-jalan. Misal saat kami memilih ke Coban Rondo di Malang, alasannya antara lain karena selain ada air terjun juga ada Taman Labirin dengan berbagai fasilitas yang cocok untuk anak-anak.
Kami ke taman strawberry karena di sana anak-anak bisa belajar memetik buah strawberry, berkebun, juga bisa bermain di playground. Dan sebagainya.
Meski jalan-jalan yang kami lakukan enggak jauh-jauh dan enggak mahal, namun insyaa Allah anak-anak senang dan selalu terkenang akan perjalanan itu. Karena setiap perjalanan memang menciptakan kenangan.
Tak jarang, anak-anak membahas kembali perjalanan yang pernah kami lakukan jauh hari sebelumnya. Karena memang wisata alam di Indonesia itu indah-indah, meski letaknya enggak jauh dari rumah. Kami Bangga Berwisata di Indonesia.
Mengajak Anak Belajar Menjaga Alam
Nah, saat traveling atau jalan-jalan, adalah salah satu sarana belajar yang menyenangkan buat anak-anak. Mereka bisa refreshing dan bermain sekaligus belajar banyak hal. Salah satunya bagaimana traveling yang baik dan bertanggung jawab.
Dari hal yang paling simpel saja, misalnya soal buang sampah. Meski di lereng gunung banyak semak-semak yang bisa jadi tempat buang sampah, tapi ada tempat sampah yang disediakan oleh pengelola wisata. Sehingga kita enggak boleh buang sampah sembarangan.
Lalu lebih luas lagi, kami bisa mengenalkan pada anak-anak tentang sustainable and responsible travel. Apa itu?
Secara umum sustainable and responsible travel bisa diartikan jalan-jalan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan bertanggung jawab. Kata "sustainable" di sini artinya traveling yang kita lakukan harus berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Sehingga traveling enggak asal menyenangkan diri sendiri, tetapi juga memikirkan keberlanjutan dari obyek wisata yang kita kunjungi. Agar apa? Agar generasi selanjutnya dapat juga menikmati obyek wisata tersebut di masa yang akan datang.
Misalnya, jika hari ini kita bisa menikmati hijau dan segarnya alam di sekitar air terjun, dengan fasilitas yang baik pula, jangan sampai di masa yang akan datang air terjun tersebut jadi tidak indah lagi karena tidak terurus atau bahkan rusak.
Konkritnya, hal-hal yang bisa kita lakukan untuk sustainable and responsible travel antara lain sebagai berikut:
- Tidak membuang sampah sembarangan
Membuang sampah sembarangan selain merusak keindahan alam, juga membebani pengelola tempat wisata. Selain itu bisa merusak keberlangsungan hidup satwa yang hidup di alam bebas.
- Menggunakan energi yang ramah lingkungan
Misalnya kita bisa memilih naik sepeda atau transportasi umum daripada naik bus atau sepeda motor pribadi. Mungkin ini sulit dilakukan, tetapi tetap bisa diupayakan.
- Pilih akomodasi yang ramah lingkungan
Jika kita menginap di dekat obyek wisata, kita bisa memilih tempat menginap yang lebih ramah lingkungan. Misal ruang yang tanpa AC.
- Menikmati makanan lokal
Keberlanjutan tempat wisata juga didukung oleh aneka makanan lokal yang dijual di sana. Jika kita ingin membantu keberlanjutan tersebut agar anak-anak kita kelak bisa terus menikmati keindahan alam di sana, ada baiknya kita juga menikmati makanan lokal saat berkunjung. Hal ini agar para pedagang juga bisa terus berjualan dan menghidupkan obyek wisata.
- Membeli oleh-oleh khas daerah wisata
Sama halnya dengan oleh-oleh baik itu jajanan khas daerah, hasil bumi, atau hasil karya seni daerah tersebut, sebaiknya kita dukung dengan membelinya.
- Berkunjung dengan bertanggung jawab
Agar obyek wisata tersebut terus lestari, maka kita harus turut melestarikannya dengan cara bertanggungjawab saat traveling. Misalnya dengan tidak coret-coret dinding atau apapun di tempat wisata, tidak merusak keindahan alam, tidak mengambil tanaman untuk dibawa pulang, dan lain-lain.
Kita sebagai orang tua, seharusnya juga menciptakan kenangan-kenangan baik tentang menjaga alam, selain kenangan-kenangan indah tentang menikmati alam itu sendiri. Maka kita seharusnya juga menjadi contoh untuk berbuat dalam rangka sustainable and responsible travel seperti pada poin-poin di atas.
Jaga Kelestarian Alam untuk Masa Depan
"Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya.." ~ Mahameru, Dewa 19
Kita tentu punya asa, bahwa destinasi-destinasi wisata alam yang indah saat ini, juga bisa dinikmati oleh anak-anak kita di masa depan, para generasi di masa yang akan datang, dalam keindahan yang sama atau bahkan lebih.
Karena traveling ke alam adalah salah satu cara yang sangat menyenangkan untuk rehat dari kesibukan sehari-hari dan menikmati keindahan alam yang mempesona.
Sehingga saat kita berada di alam, kita juga harus bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Hal ini juga harus kita ajarkan pada anak-anak sejak usia dini, agar habit itu terus terbawa hingga mereka dewasa nanti.
Saya berharap, kelak, anak-anak saya juga bisa menjadi traveler yang selalu dapat menjaga alam, dan selalu Bangga Berwisata di Indonesia.
*****