Connecting Happiness di Bulan Ramadan Bareng JNE
Hari raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Tidak terasa sebentar lagi bulan Ramadan berakhir. Berbagai perasaan campur aduk dirasakan saat hendak berpisah dengan bulan yang suci ini. Sedih sekaligus bahagia.
Kebahagiaan meraih kemenangan bila berhasil menunaikan puasa selama tiga puluh hari full dengan lancar dan dalam kondisi yang sehat. Apalagi tahun ini Ramadan kembali semarak, tidak seperti tahun sebelumnya saat dikungkung pandemi.
Geliat ekonomi mulai bangkit. Kampung Ramadan atau pasar tiban Ramadan di beberapa tempat di Yogyakarta mulai dibuka. Sebut saja kampung Ramadan Kauman, kampung Ramadan Jogokaryan dan kampung Ramadan Nitikan. Sehabis salat asar atau menjelang waktu berbuka puasa tempat-tempat tersebut selalu ramai oleh orang-orang yang berburu takjil.
Kesibukan persiapan Idul Fitri makin terasa di tiap-tiap rumah tangga, mulai dari membuat kue-kue kering, belanja bahan untuk memasak hidangan khas lebaran sampai mudik ke kampung halaman. Tradisi lebaran juga lekat dengan saling berbagi, entah THR, sedekah atau parsel.
Memasuki minggu terakhir di bulan Ramadan biasanya orang-orang mulai mengirim paket bingkisan lebaran atau hampers kepada kolega, kerabat atau handai taulan baik diantar langsung atau dikirim lewat JNE.
Seperti yang sudah diketahui khalayak, JNE merupakan ekspedisi andalan yang dipercaya masyarakat Indonesia. Pencapaian ini tentu saja sebuah proses panjang. Menengok sebentar ke belakang perjalanan JNE yang didirikan tahun 1990. Sebagai perusahaan nasional mulanya JNE bergerak di usaha jasa pengiriman dan pendistribusian.
Lambat laun JNE melakukan perluasan bidang usaha dengan menghadirkan jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabean, penjemputan di bandara dan pengiriman uang atau money remittance. JNE berekspansi di bidang logistik dan memfokuskan diri pada layanan pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea fright dan air freight di tahun 2013.
Saat masuk ke era digital, JNE tidak tinggal diam. Optimalisasi Mobile Applications dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui fitur trace tracking kiriman, kemudahan transaksi digital, free pick up dan COD.
Pada tahun 2017 JNE membangun e-fulfillment di beberapa cabang yaitu Warehouse Management System yang terintegrasi terkait warehousing, order fulfillment, technology development, shipping management dan delivery menjadi solusi lengkap untuk UKM di Indonesia.
Tidak hanya itu, di atas tanah seluas 4 hektar di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibangun Mega Hub (Automatic Sorting Center and Gateaway System) guna mendukung perkembangan e-commerce, UKM dan perubahan daya beli masyarakat yang dinamis.
Kini JNE memperluas jaringan hingga 8000 titik layanan di seluruh Indonesia demi mendorong kemajuan UKM dan meningkatkan perekonomian nasional. Demi menghantarkan kebahagiaan. Senada dengan semangat tagline #ConnectingHappiness
JNE tidak ingin ketinggalan berbagi berkah Ramadan Kegiatan ini merupakan kolaborasi JNE dengan berbagai pihak. Diselenggarakan dari tanggal 24 Maret sampai 14 April 2023 di 12 Kantor Cabang Utama JNE yang ada di kota Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, Bekasi, Semarang, Pontianak, Makassar, Palembang, Medan, Yogyakarta, dan Denpasar.
Puncak acara Bagi-bagi Takjil digelar 14 April 2023 yang lalu di Jakarta. Ada berbagai kegiatan seru yang dimeriahkan oleh komunitas sepeda BMX, Street Dance dan ikon badut Joni untuk menemani masyarakat ngabuburit menunggu waktu berbuka
Sebanyak 2.000 bingkisan takjil dibagikan kepada masyarakat yang berada di Area Tomang Raya Jakarta Barat termasuk pedagang, UMKM dan pengendara motor dan mobil yang melintas. Sumringah dan raut wajah penuh senyum terpancar dari warga yang menerima bingkisan takjil.
Mengutip pernyataan Bapak Eri Palgunadi selaku VP of Marketing JNE, "Kegiatan bagi-bagi takjil rutin JNE lakukan di setiap moment Ramadan, dan pada tahun ini program bagi-bagi takjil dilaksanakan dengan tujuan untuk mendukung keberlangsungan UKM, sehingga dapat terus merasakan manfaatnya. Sesuai dengan tagline Connecting Happiness, JNE pun ingin berbagi melalui berbagai program-program menarik sebagai bentuk dukungan nyata kepada semua pihak sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional."
Tahun ini JNE berkolaborasi dengan Wahyoo. Sebagai informasi, Wahyoo merupakan perusahaan startup yang berkomitmen membantu mengembangkan bisnis para pemilik usaha UKM kuliner di Indonesia melalui digitalisasi dan modernisasi UKM kuliner.
Salah satu yang juga dikembangkan adalah Wahyoo Kitchen Partners. Tujuannya membantu pengusaha UKM kuliner menghasilkan pendapatan yang lebih besar sekaligus meningkatkan loyalitas mitra. Wahyoo juga menyediakan layanan e-supplies dan micro financing.
Kita dapat memilih kemitraan dengan brand kuliner antara lain Bebek Goreng Bikin Tajir, Bakso Bikin Tajir, Ayam Paduka, Senang Hatea dan Ajayib Chicken yang baru saja diluncurkan. Terdapat 300 mitra Wahyoo yang sudah bergabung dengan Wahyoo Kitchen Partners.
Sepakat dengan Bapak Eri, Bapak Peter Shearer S selaku CEO Wahyoo mengungkapkan, "Pada bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah ini menjadi momen yang baik bagi Wahyoo untuk kembali melakukan inisiasi program kebaikan bersama JNE. Wahyoo memiliki semangat yang sama dengan JNE yaitu salah satunya memberikan dampak yang positif dengan menyalurkan ungkapan kepedulian terhadap sesama. Membawa brand terbaru dari Wahyoo yaitu Senang Hatea, diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat sekaligus membantu pelaku usaha (UMKM) mitra Wahyoo agar tetap senang hati".
Kolaborasi ini sudah terjalin sejak tahun 2020 dan senantiasa membawa beragam program positif kemanusiaan dari tahun ke tahun. Diharapkan program-program tersebut dapat membantu dan mendukung mitra rumah makan dan UKM binaan Wahyoo untuk tetap eksis dalam menjalankan usahanya sehingga dapat meningkatkan perekonomian mikro dan makro.
Dengan spirit JNE Bangkit Bersama, di tahun mendatang JNE tetap berkomitmen mendukung UKM demi kemajuan perekonomian nasional. Sukses terus untuk JNE!
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
