Diantika IE
Diantika IE Penulis

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana PAI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Tradisi Membuat Ketupat Lebaran di Kampung Halaman

22 Maret 2025   12:10 Diperbarui: 22 Maret 2025   14:03 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Membuat Ketupat Lebaran di Kampung Halaman
Ilustrasi Ketupat bentuk segi empat (gambar: Mufid Majnun/Unsplash)

Lebaran selalu identik dengan ketupat yang dihidangkan bersama opor ayam atau gulai. Bagaimana cara pembaca mendapatkan ketupat untuk hari raya? Apakah membelinya dari pasar berupa ketupat yang sudah matang? Atau membeli cangkang ketupat kosong dan mengisi dan memasaknya sendiri di rumah seperti saya?

Membuat anyaman ketupat sendiri

Membuat anyaman urung (cangkang) ketupat adalah hal yang paling dirindukan. Terlebih kini saya sudah tinggal jauh dari kampung halaman.

Meskipun bisa membuatnya sendiri di perantauan, hanya saja tidak sama seperti yang sering dilakukan di kampung halaman, Panawangan.

Menganyam ketupat (dokumen pribadi)
Menganyam ketupat (dokumen pribadi)

Saya terlahir di Panawangan, sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Ciamis. Dimana kota kecil kami ini terkenal dengan makanan khasnya; Kupat Panawangan.

Makanan yang sering ditemukan di hari raya lebaran ini, terbuat dari daun kelapa muda (janur kuning) yang dianyam dengan keterampilan tangan pembuatnya.

Membuat anyaman urung ketupat membutuhkan dua helai daun kelapa muda (janur). Jadi, untuk membuat satu ketupat hanya dibutuhkan satu daun kelapa yang sudah dilepaskan dari lidi.

Cara menganyamnya, dianyam langsung di tangan dengan menggabungkan dua helai janur menjadi anyaman.

Ada dua bentuk ketupat yang biasa dijadikan hidangan lebaran, yaitu ketupat segi empat, yang menjadi dasar bentuk bangun datar, kita dengan istilah belah ketupat.

Ada pula yang bentuknya segi 8. Ketupat segi delapan ini bagian atasnya berbentuk kerucut, tetapi di bagian bawah memiliki ruang yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

24 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat

pegadaian  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 22 
25 Mar 2025

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
26 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun