Diantika IE
Diantika IE Penulis

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana PAI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Tradisi Membuat Ketupat Lebaran di Kampung Halaman

22 Maret 2025   12:10 Diperbarui: 22 Maret 2025   14:03 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Membuat Ketupat Lebaran di Kampung Halaman
Ilustrasi Ketupat bentuk segi empat (gambar: Mufid Majnun/Unsplash)

Kami pun harus berbagi tugas. Ayah dan Ibu menganyam, sementara saya dan adik mendapat giliran menjadi "tutor"untuk mengajarkan "peserta kursus" dadakan.

Hasilnya? Ada yang langsung bisa karena pernah belajar sebelumnya, ada juga yang haru berulang-ulang tetapi tidak bisa, sampai ia menyerah. He he. Namun bersyukur, bahwa tradisi ini masih terjaga di tempat kami, terutama di rumah saya dan tetangga di sekitar rumah.

Bahan anyaman diambil dari pohon Kelapa sendiri

Daun kelapa yang kami gunakan untuk bahan anyaman, kami ambil sendiri dari pohon kelapa di kebun atau pekarangan.

Salah seorang tetangga yang pandai memanjat pohon akan mendapatkan tugas untuk mengambil janur dari pohonnya.

Hal ini pun dimanfaatkan untuk mengambil kelapa muda yang akan digunakan untuk minuman takjil saat berbuka.

Pohon kelapa di kampung halaman (dokumen pribadi)
Pohon kelapa di kampung halaman (dokumen pribadi)

Semua datang dan sama-sama membuat urung. Setelahnya kami bagi-bagi setiap orang maksimal mendapatkan 10 urung ketupat yang berukuran besar atau minta tambahan sesuai dengan kebutuhan jumlah keluarganya di rumah.

Ya, walaupun membuat urung ketupatnya belum benar-benar bisa, asal ikut berkumpul di sana, maka pulang dengan membawa urung ketupat yang siap diisi. Karena ketika hari H lebaran, rata-rata satu orang memakan satu ketupat per sekali makan.

Kegiatan ini sangat menyenangkan dan masih terjaga setiap tahunnya di desa kami.

Termasuk kali ini, sebentar lagi mudik dan saya sudah tidak sabar ingin turut serta membuat anyaman ketupat di depan rumah bersama ayah, ibu dan para tetangga. Sambil ngabuburit menunggu buka di hari-hari terakhir Ramadan.

Kalau pembaca, ada yang bisa juga membuat anyamannya juga? Agar lebaran nanti bisa berkreasi dan tidak harus beli.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

26 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 24 
27 Mar 2025

Cerita Mudik

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 25
28 Mar 2025

Suka Duka Menyiapkan Sajian Idul Fitri

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 26
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun