Diantika IE
Diantika IE Penulis

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana PAI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Tradisi Membuat Ketupat Lebaran di Kampung Halaman

22 Maret 2025   12:10 Diperbarui: 22 Maret 2025   14:03 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Membuat Ketupat Lebaran di Kampung Halaman
Ilustrasi Ketupat bentuk segi empat (gambar: Mufid Majnun/Unsplash)

Orang Panawangan sendiri, mengharuskan diri untuk bisa membuat ketupat. Meskipun di Panawangan ada banyak pengusaha ketupat yang ramai orderan dari luar daerah, setiap tahun menjelang lebaran.

Sebenarnya mudah saja kami membelinya. Tidak jarang pula orang Panawangan sendiri membeli dan menikmati ketupat dari penjual yang memang teksturnya lebih kenyal dan rasanya lezat.

Penjual Kupat Panawangan memang memiliki trik rahasia yang membuat produknya berbeda dari yang yang lain. Itulah yang membuat Kupat (ketupat) Panawangan banyak dicari orang.

Ketupat segi 8 (gambar: Farhan Azam/Unsplash)
Ketupat segi 8 (gambar: Farhan Azam/Unsplash)

Namun ini bukan tentang kemudahan. Kami lebih percaya bahwa kami orang Panawangan aslilah yang wajib melestarikan budaya kami sendiri. Jadi untuk kami, belum sah menjadi orang Panawangan kalau dalam satu keluarga belum ada yang bisa membuat anyaman urung ketupat.

Saya sendiri terlahir dari orang tua yang bisa menganyam ketupat. Namun saya bisa menguasai teknik anyaman ini karena diajarkan oleh ibu guru bernama Dra. Tuti Nurhayati wali kelas kami saat itu.

Dengan telaten beliau mengajarkan teknik menganyam ketupat ini seorang diri dan semua anak yang duduk di kelas 5 (lima) SDN 1 Indragiri yang berjumlah 20 orang bisa semua.

Karena anyaman adalah pelajaran muatan lokal di sekolah, kami diajarkan berbagai teknik anyaman termasuk membuat hiid (kipas dari bambu), kempis (keranjang ikan), aseupan (benda kerucut untuk kukus nasi) dan anyaman lain, terutama membuat urung ketupat ini.

Tradisi tahunan membuat ketupat

Setiap minimal H-3 lebaran, kami berkumpul di pekarangan rumah untuk sama-sama menganyam urung ketupat. Para tetangga dekat datang dan berkumpul di halaman rumah saya. Saya, ayah, ibu, dan adik sudah terampil membuatnya.

Menganyam ketupat (dokumen pribadi)
Menganyam ketupat (dokumen pribadi)

Lucunya, setiap musim lebaran, kami harus menerima kursus dadakan dari tetangga yang ingin belajar menganyam ketupat juga. Al hasil, kerumunan membuat urung ketupat menjadi lebih banyak di halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

26 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 24 
27 Mar 2025

Cerita Mudik

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 25
28 Mar 2025

Suka Duka Menyiapkan Sajian Idul Fitri

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 26
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun