DIDIK FADILAH
DIDIK FADILAH Lainnya

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Berkah Digital : Mengenang Ramadan di Masa Lalu Sambil Bersyukur pada Kemudahan Teknologi Saat ini

11 Maret 2024   15:24 Diperbarui: 13 Maret 2024   07:32 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan komunikasi Ramadan saat ini menjadi lebih lancar dengan adanya telepon pintar dan media sosial. Kita bisa berbagi pesan, salam, dan doa dengan keluarga dan teman-teman dengan mudah, meskipun mereka berada di tempat yang jauh.

Selain itu, berkat belanja online, kita dapat memesan bahan makanan untuk sahur dan buka puasa dengan hanya beberapa klik, menghemat waktu dan tenaga. Tidak makan waktu lama, barang diantarkan langsung oleh kurir ke rumah.

Pengalaman saya dalam menjalankan Ramadan dengan bantuan teknologi modern telah mengajari saya sebuah pelajaran penting tentang bersyukur. Melalui perbandingan antara Ramadhan 30 tahun lalu dengan Ramadhan hari ini, saya menyadari betapa besar nikmat yang Allah berikan kepada kita melalui kemajuan teknologi. Bersyukur tidak hanya tentang menghargai apa yang telah kita miliki, tetapi juga tentang memahami betapa besar kasih sayang Allah SWT yang memberikan kemudahan kepada kita dalam menjalani ibadah.

Dengan bantuan teknologi, Kita sekarang dapat fokus pada aspek spiritual dari ibadah Ramadan tanpa harus terganggu oleh masalah-masalah praktis. Kita dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk beribadah, membaca Al-Quran, dan merenungkan makna Ramadhan. Namun demikian, saya juga menyadari bahwa kecanggihan teknologi tidak boleh membuat kita lupa akan nilai-nilai tradisional dan spiritual yang melekat dalam ibadah Ramadhan. Kita tetap harus menghargai nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan kesederhanaan yang diajarkan oleh agama kita.

Ramadhan adalah saat kita merenungkan nikmat Allah dan meningkatkan hubungan spiritual dengan-Nya. Melalui pengalaman pribadi saya dalam menjalankan Ramadhan, saya telah belajar betapa pentingnya bersyukur atas kemudahan yang diberikan oleh teknologi. Meskipun demikian, saya juga menyadari bahwa kita tidak boleh terlalu tergantung pada teknologi sehingga kita lupa akan nilai-nilai spiritual yang sebenarnya menjadi inti dari ibadah Ramadhan. Mari kita terus bersyukur atas nikmat Allah, sambil tetap memelihara nilai-nilai tradisional dan spiritual dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Mari kita bersyukur atas kemudahan teknologi dalam Ramadhan tahun ini.

Kompasianer boleh berbagi cerita sedikit di sini. Pengalaman apa pada 30 tahun lalu yang masih teringat hingga hari ini.

Kepada yang berbagi di sini, dengan senang hati saya ucapkan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun