Didno
Didno Guru

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Gaya Hidup Sehat Sekeluarga bersama Kojima

4 Mei 2021   21:12 Diperbarui: 4 Mei 2021   21:31 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup Sehat Sekeluarga bersama Kojima
Sehat sekeluarga (Dok. Pribadi)

Semua orang tentu ingin hidup lebih lama, dengan badan dan jiwa yang sehat selalu. Sehingga jarang sakit dan produktivitas tetap berjalan dengan lancar.

Bicara hidup lebih lama, maka berdasarkan data Biro Pusat Statistik yang dikutip dari GNFI tahun 2020 lalu, maka ada 10 provinsi dengan angka harapan hidup tertinggi :

Angka Harapan Hidup Tertinggi di Indonesia (Dok. GNFI)
Angka Harapan Hidup Tertinggi di Indonesia (Dok. GNFI)
  • DI Yogyakarta 74,95
  • Kalimantan Timur 74,27
  • Jawa Tengah 74,25
  • Jawa Barat 72,92
  • DKI Jakarta 72,82
  • Kalimantan Utara 72,48
  • Bali 72,00
  • Riau 71,67
  • Sulawesi Utara 71,63
  • Jawa Timur 71,22

Angka tersebut masih di bawah rata-rata angka harapan hidup negara tetangga kita Singapura rata-rata 85,2 tahun, Jepang rata-rata harapan hidup 85,3 tahun dan Monako rata-rata harapan hidup hingga 89,4 tahun.

Kenapa mereka memiliki rata-rata harapan hidup lebih lama?. Jawabannya tentu karena beberapa faktor yang mempengaruhi. Berikut ini hal-hal yang mempengaruhi angka harapan hidup atau orang bisa hidup lebih lama :  

berpikir positif (Dok. Republika)
berpikir positif (Dok. Republika)
1. Berpikir positif dan hati yang bersih 

Hal yang sangat penting adalah berpikiran positif dan hati yang bersih. Jika kita selalu berpikiran negatif kepada diri sendiri dan orang lain maka akan semakin banyak beban pikiran yang menyebabkan kondisi kita bisa sakit. Begitu juga dengan hati yang bersih akan membawa hidup kita tenang dan tenteram tidak terlalu banyak permasalahan akibat memikirkan orang lain atau memikirkan hal-hal yang sebenarnya bukan urusan kita.

Berpikiran positif dan hati yang bersih juga harus diterapkan pada keluarga kita sehingga dengan adanya komunikasi antara anak dan orang tua akan menyebabkan keterbukaan serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Anak akan merasa diperhatikan oleh orang tuanya, dan anak akan menghargai orang tuanya.

Makan sehat (Dok. Kompas.com)
Makan sehat (Dok. Kompas.com)
2. Menerapkan pola makan sehat 

Makanan sehat bukan berarti harus yang harganya mahal tetapi makanan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Syarat makanan sehat adalah makanan yang halal baik dari kandungannya maupun dari cara mendapatkannya, bersih dari kuman dan zat-zat berbahaya, serta memiliki gizi yang baik dan seimbang.

Makanan yang sehat yang memiliki kandungan nutrisi dalam jumlah yang memadai diantaranya adalah sayur-sayuran,  buah-buahan, daging dan telur, kacang-kacangan dan biji-bijian, ikan dan makanan laut, dan susu. Lauk pauk seperti tempe dan tahu juga baik untuk tubuh kita.  Bukan berarti kita tidak boleh mengajak keluarga di tempat makanan yang enak tetapi tetap unsur nutrisi yang dikonsumsi harus diperhatikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun