Didno
Didno Guru

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Traveling Bareng Keluarga, Jangan Lupa Sampahnya Dijaga

17 April 2023   12:29 Diperbarui: 17 April 2023   12:31 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Traveling Bareng Keluarga, Jangan Lupa Sampahnya Dijaga
Kebun Raya Cibodas (Dok. Didno)

Hampir setiap tahun sekali saya bersama keluarga berwisata. Lokasi wisatanya bervariasi dan berganti kadang ke pantai, wisata buatan, atau pegunungan baik yang ada di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta atau Jawa Timur.

Salah satu destinasi yang sering saya kunjungi bersama keluarga adalah Kebun Raya Cibodas. Alasannya adalah karena harga tiket masuknya terjangkau, menikmati keindahan alam ciptaan Allah SWT, bisa berkumpul dan makan bersama di lokasi tersebut, serta mendukung pariwisata dalam negeri dan meningkatkan perekonomian lokal.   

Berwisata ke alam tentu berbeda dengan wisata ke wisata buatan. Pasalnya ada beberapa yang harus dipatuhi saat berwisata alam. Sehingga kita harus mengenal dengan istilah Sustainable dan responsible travel.

Hamparan rumput hijau dan danau di Kebun Raya Cibodas (Dok. Didno)
Hamparan rumput hijau dan danau di Kebun Raya Cibodas (Dok. Didno)

Sustainable dan responsible travel, atau dikenal sebagai ekowisata, adalah wisata yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan, budaya, dan komunitas lokal. Wisata ini memiliki tujuan untuk mempromosikan pelestarian sumber daya alam dan budaya, sambil juga mendukung perekonomian lokal dan mempromosikan tanggung jawab sosial.

Beberapa waktu yang lalu,  kami sekeluarga berwisata ke Kebun Raya Cibodas. Obyek wisata ini tentu sering dikunjungi terutama pada saat liburan sekolah, akhir tahun dan lebaran. Tiket masuknya yang terjangkau serta dapat menikmati keindahan alam dan kesejukan udaranya membuat pengunjung menjadi fresh kembali setelah berkunjung ke Kebun Raya Cibodas ini.

Biasanya kami akan berkumpul di tempat terbuka hijau kemudian membawa makanan dan minuman untuk makan bersama. Tidak perlu membawa tikar karena ada yang menyewakan tikar sebagai wujud mendukung warga lokal untuk mendapatkan penghasilan.

Makan bersama keluarga di Kebun Raya Cibodas (Dok. Didno)
Makan bersama keluarga di Kebun Raya Cibodas (Dok. Didno)

Kemudian kami mempersiapkan beberapa game untuk anak-anak dan orang tuanya agar lebih akrab lagi. Ada game joget balon untuk anak-anak, main bola, dan gendong istri untuk orang tuanya. Keluarga yang memiliki rezeki biasanya memberikan hadiah untuk para pemenang.

Setelah selesai kegiatan, kami sekeluarga tidak akan meninggalkan sampah plastik atau bekas makanan di tempat tersebut. Kami melakukan kebersihan bersama anak-anak sehingga tidak ada sampah yang tersisa di tempat tersebut.   

Kegiatan tersebut merupakan salah satu contoh dari konsep sustainable dan responsible travel. Karena kami menyadari dampak lingkungan dan tanggung jawab jika sampah berserakan di sekitar lokasi wisata. Maka pengunjung tidak akan kembali lagi ke destinasi wisata tersebut karena kotor dan kumuh.

Pohon-pohon besar di Kebun Raya Cibodas (Dok. Didno)
Pohon-pohon besar di Kebun Raya Cibodas (Dok. Didno)

Industri pariwisata adalah salah satu industri yang bisa menghasilkan devisa besar selain sumber daya alam dan memiliki pertumbuhan yang tercepat di dunia, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan dan komunitas lokal. Sustainable dan responsible travel berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan dan mendorong para wisatawan untuk membuat pilihan yang lebih bertanggung jawab.

Salah satu prinsip utama dari sustainable dan responsible travel adalah meminimalkan dampak lingkungan pariwisata. Ini dapat dicapai dengan mengurangi limbah, menghemat air dan energi, dan mendukung upaya konservasi lokal. Para wisatawan juga dapat memilih akomodasi ramah lingkungan yang menggunakan sumber energi terbarukan, mendaur ulang limbah, dan meminimalkan jejak karbon mereka.

Prinsip penting lain dari sustainable dan responsible travel adalah mendukung komunitas lokal. Ini melibatkan memilih bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara lokal untuk akomodasi, transportasi, dan layanan terkait perjalanan lainnya. Seperti yang ada di Kebun Raya Cibodas banyak pedagang sayuran, bunga hias, buah-buahan, kerajinan khasnya yang akan menjadi oleh-oleh para wisatawan di pasar lokal sehingga perekonomian warga sekitar mendapatkan dampaknya.

Pedagang bunga hias di Kebun Raya Cibodas (Dok. Didno)
Pedagang bunga hias di Kebun Raya Cibodas (Dok. Didno)

Sustainable dan responsible travel juga melibatkan menghormati budaya dan tradisi lokal. Para wisatawan harus memperhatikan adat dan tradisi masyarakat setempat yang mereka kunjungi dan menghindari kegiatan yang mungkin tidak sopan atau menyinggung. Ini dapat meliputi berpakaian dengan tepat, meminta izin sebelum mengambil foto, dan menghindari kegiatan yang mengeksploitasi hewan atau merusak lingkungan.

Kesimpulannya sustainable dan responsible travel adalah cara berwisata yang mempromosikan tanggung jawab lingkungan dan sosial. Ini melibatkan meminimalkan dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan, mendukung komunitas lokal, dan menghormati budaya dan tradisi lokal. 

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ini, para wisatawan dapat membantu menciptakan industri pariwisata yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Jadi, saat merencanakan perjalanan Anda selanjutnya, pertimbangkan untuk mengadopsi praktik sustainable dan responsible travel dalam perjalanan Anda.  


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun