"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com
Tetap Tegar Berpuasa Walau Bepergian Jauh
Saya selalu membawa sebotol air mineral, bukan untuk diminum, tapi untuk menyiram kepala atau membasuh lengan dan muka apabila suhu udara sudah sangat panas. Kalau habis saya isi lagi dengan air mentah dan digunakan kembali apabila cuaca benar-benar sangat panas, tidak ada pepohonan untuk berteduh terutama saat sedang melakukan pengukuran jalan di lapangan.
Upayakan berangkat ke lapangan di pagi hari hingga sekitar jam 11 siang, lalu istirahat sejenak menjelang Zhuhur, dan kembali ke penginapan untuk tidur siang sejenak.
Menjelang sore setelah waktu sholat Asar kegiatan survei bisa dilanjutkan kembali. Kalau terpaksa harus siang hari karena masih dalam perjalanan, saya upayakan untuk tidur sesaat di dalam kendaraan atau menepi di pinggir jalan, gelar tikar dan tidur sejenak di bawah pohon atau bangunan ruko yang kosong. Hal ini untuk membuat tubuh kembali segar setelah beristirahat sejenak tanpa harus diisi asupan makanan.
3. Mengatur menu makanan sahur
Saat sahur ketika hendak bepergian jauh, saya makan seperti biasa, tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit. Nasi secukupnya ditambah lauk pauk seperti ayam/ikan/telur dan sayur mayur, tapi jangan terlalu banyak sambal karena akan berpengaruh terhadap perut.
Upayakan minum secukupnya, paling tidak dua gelas, jangan terlalu banyak juga karena bisa beser di tengah jalan. Makan terlalu banyak, apalagi sambalnya numpuk bisa menyebabkan keinginan untuk BAB di perjalanan besar dan sulit mencari tempat yang nyaman untuk BAB.
4. berbuka secukupnya
Karena rasa letih setelah bepergian jauh, biasanya kita langsung balas dendam saat waktu berbuka tiba. Padahal perut masih kosong dan perlu pemanasan terlebih dahulu sebelum diisi makanan. Oleh karena itu sebaiknya berbuka dengan makanan ringan seperti kurma, buah-buahan, gorengan, atau rebusan seperti ubi atau singkong, dan minum satu-dua gelas saja.
Setelah selesai sholat Maghrib, atau malah bagusnya setelah sholat Tarawih baru kita makan besar sepuasnya. Malam hari menjelang tidur bisa juga kembali makan snack dan minum teh hangat untuk menyimpan baterai tubuh saat hendak melakukan perjalanan esok hari.
* * * *
Bagi saya bulan puasa atau tidak sama saja, karena saat bulan biasapun saya tetap berpuasa di siang hari dalam perjalanan. Jarang sekali saya makan siang atau minum di perjalanan, baru setelah tiba di tempat saya makan dan minum sepuasnya. Selain untuk berhemat, juga menghindari buang air kecil atau besar dalam perjalanan karena saya paling tidak nyaman BAK/BAB di tempat umum bila tidak benar-benar terpaksa.