Dizzman
Dizzman Freelancer

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mudik Bukan Pindahan Rumah, Bawalah Barang Seperlunya

28 Mei 2019   07:59 Diperbarui: 28 Mei 2019   12:01 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Bukan Pindahan Rumah, Bawalah Barang Seperlunya
Mudik atau Pindahan? (Sumber: dormdelicious.com)

Hal ini untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan dan berpotensi mengundang kejahatan dalam perjalanan. Di sepanjang jalan sudah banyak ATM sehingga bila butuh mendadak bisa mampir sebentar.

Usahakan belanja di toko-toko yang menerima kartu debit atau kartu prabayar untuk mempermudah transaksi. Biasanya hanya rumah makan atau toko kelontong kecil di pinggir jalan saja yang harus memakai uang tunai. Beberapa SPBU di sepanjang jalur mudik juga sudah bisa menerima pembayaran via kartu debit.

3. Cemilan dan air minum secukupnya

Tidak perlu membawa makanan berat dalam perjalanan karena kita bisa mampir di rumah makan atau rest area terdekat saat lapar. Untuk mengganjal lapar cukup bawa beberapa potong roti atau snack dan sebotol minuman untuk satu orang. 

Bahkan karena puasa, saya malah sering lupa bawa cemilan, cuma bawa minum, atau malah beli minum di pinggir jalan ketika menjelang buka. Jadi cemilan dan air minum sebenarnya bukan barang yang wajib dibawa, kecuali kalau bakal melewati hutan atau daerah yang jarang penduduk dalam waktu lama atau lebih dari dua jam.

4. Perlengkapan lain-lain

Kalau menginap di hotel, sebaiknya tak perlu membawa toiletries karena biasanya sudah tersedia. Kalaupun menginap di rumah saudara atau orang tua, sebaiknya tidak perlu membawa bermacam-macam karena kita bisa beli di tempat. Kalaupun dibawa cukup sikat gigi dan odol serta sabun untuk membersihkan tangan dan muka dalam perjalanan. Sayapun nyaris tak pernah bawa obat-obatan karena obat yang paling manjur adalah istirahat. Kalaupun dadakan perlu obat tinggal mampir ke apotik atau toko obat terdekat, dan kalau sakitnya parah bisa langsung ke UGD.

5. Oleh-oleh seperlunya

Setiap pulang kampung pasti ada oleh-oleh yang ditunggu tuan rumah. Namun kita juga harus mengukur kemampuan diri untuk membawa oleh-oleh tersebut. Kalau bawa motor tidak mungkin mengangkut oleh-oleh berdus-dus, apalagi naik angkutan umum pasti sangat merepotkan.

Bawalah oleh-oleh yang ukurannya tidak memakan tempat, cukup seukuran toples kue kering atau sekotak bolu kukus isinya. Kalau perlu satu kotak buat dua keluarga di kampung sehingga tidak perlu membawa berpuluh-puluh kotak. Lebih enak oleh-oleh dimakan bersama keluarga besar daripada dibagi satu persatu.

* * * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun