"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com
[Humor] Jumatan di Gua Maria
Astaga, hampir saja saya salah ambil. Untung ada ayam jadi saya makan dengan ayam saja.
Di sudut meja makan juga tampak botol aqua namun warnanya agak keputihan. Lagi-lagi penasaran, tapi kali ini saya tanya dulu.
"Itu minuman apa ya?"
"Ooh, itu sopi pak."
"Enak ga?"
"Woh enak sekali pak, apalagi orang sini doyan banget."
"Boleh dong dicoba?" saya makin penasaran.
"Ya boleh pak, cocok buat menghangatkan perut," Frans pun tertawa bersama rekan lainnya..
"Aih kaka ini bisa aja." saya paham maksudnya dan terpaksa niat minum diurungkan.
Akhirnya saya minta dibuatkan teh panas saja untuk menghangatkan perut yang masih kosong. Sambil menunggu saya tenggak segelas aqua gelas yang juga tersaji di meja makan untuk berbuka. Sayup-sayup terdengar suara azan dari masjid raya Kefa yang terletak tak jauh dari rumahnya.
Hampir saja saya terjebak kenikmatan surga saat berbuka puasa. Namun saya salut dengan rasa toleransi yang tinggi, mereka selalu mengingatkan bahwa menu ini tak boleh dimakan atau diminum walau setengah menggoda.
Itulah sekelumit nostalgia kocak saat menjalani ibadah puasa di tengah orang yang sebagian besar tidak berpuasa..