Gen Z yang suka berkebun, berkelana, dan bercerita lewat aksara. Menulis untuk eksistensi dan merawat memori.
Musim Panen Saat Ramadhan, Bagaimana Cara Petani Menjaga Stamina?
Bulan Maret 2025 Masehi, bertepatan dengan Bulan Ramadhan 1446 Hijriah, suka cita menyelimuti semua kaum muslim yang merayakan, tak terkecuali oleh petani.
Ramadhan tahun ini berbarengan dengan musim panen padi di sebagian besar daerah sentra padi di Pulau Jawa terutama di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Cuaca yang tidak menentu, siang panas dan malam hujan deras, pastinya berpengaruh pada stamina dan kesehatan tubuh.
Minggu ini, tiba saatnya padi yang kami tanam sejak tiga bulan lalu, memasuki masa panen. Modernisasi pertanian, memaksa kami untuk mengikuti zaman, kami memanen dengan combine harvester.
Hanya perlu 5 tenaga kerja yang memanen sawah kami seluas kurang lebih 2,000 meter persegi. 1 orang sebagai operator, 2 orang membantu packing hasil panen di atas combine harvester dan 2 orang lainnya bertugas mengangkut dan menata karung di pinggiran pematang sawah.
"Siam napa mboten pak?" saya bertanya ke Pak Yoyok yang bertugas sebagai operator, apakah hari ini dia berpuasa atau tidak.
"Nggih siam mas, rugi nek mboten siam," Pak Yoyok menyela rugi kalau tidak berpuasa.
Mumpung panen belum dimulai, saya semakin penasaran, bagaimana bapak-bapak ini tetap berpuasa tetapi staminanya masih cukup berenergi. Apa yang dikonsumsi saat sahur.
"Kok kiat tenan jenengan pak, siam, panas-panas tasek nyambut dhamel ten saben?, sahur napa wau?" saya bertanya penasaran, di tengah bulan puasa, panas yang menyengat, kok kuat puasa, sahurnya pakai apa.
"Tiang tani mas, sahur katah ngunjuk toyo, pun kopi, ben mboten loyo," sebagai seorang petani harus kuat, sahur banyak minum air putih dan jangan minum kopi, agar puasanya tidak loyo kata Pak Yoyok.
"Lha mboten maem buah-buahan?" saya masih melanjutkan bertanya, sambil menunggu kedatangan mbah kung.
"Buahe nggih gedhang ulin mawon mas, sehat" makan buah pisang saat sahur mempunyai banyak manfaat, seperti membuat kenyang terasa lebih lama karena kandungan seratnya tinggi, menjaga kadar gula darah, dan mencegah maag.
Sesampainya di rumah, saya mencoba untuk memvalidasi di "mesin pencarian: google", bagaimana menjaga stamina saat berpuasa, melansir dari hellosehat.com, jawabannya tidak jauh berbeda dari jawaban Pak Yoyok seperti mengkonsumsi makanan berserat tinggi, perbanyak minum air putih, rutin bergerak alias olahraga dan tentunya istirahat yang cukup.
Makanya bapak-bapak petani ini kuat sekali staminanya, meski cuaca panas terik menyengat, mereka tetap produktif dan bekerja dengan giat.
Pelajaran yang dapat diteladani terutama bagi Gen Z agar tidak suka mager saat sedang berpuasa.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY CHALLENGE
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!