DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Guru

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bukan Ramadan Biasa

26 April 2020   02:30 Diperbarui: 26 April 2020   02:42 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukan Ramadan Biasa
Foto: Ilustrasi beribadah (Sumber: republika.co.id)

Pandemi Covid-19 membawa berbagai dampak bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Hampir seluruh negara di dunia terjangkiti oleh virus Covid-19 di Indonesia pun setiap hari jumlahnya kian bertambah besar.

Bulan ramadhan tahun ini terasa sangat berbeda dengan ramadhan-ramadhan sebelumnya. Kini tak ada lagi buka bersama, tak ada lagi salat tarawih berjamaah di masjid, tak ada lagi momen sahur on the road dan tak ada lagi momen mudik untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar di kampung halaman.

Puasa ramadhan tahun ini terasa berat ditengah Pandemi Covid-19 semua bahan melambung tinggi, banyak pekerja yang di PHK, banyak orang yang tak dapat mengais rezeki karena adanya aturan PSBB. Untuk mengais rezeki via online juga semakin sulit karena adanya pembatasan sehingga barang yang dikirim membutuhkan waktu lama dari biasanya.

Memang terasa aneh, saat rutinitas tahunan yang selalu kita kerjakan hilang saat waktunya tiba. Namun, apa daya demi menyelamatkan diri kita dan orang-orang di sekeliling kita harus mematuhi anjuran yang diberikan oleh pemerintah. Pemerintah memiliki tujuan yang baik untuk semuanya sehingga kita wajib untuk menaatinya.

Jika kita mau berpikir positif sebenarnya Pandemi Covid-19 ini memberikan kesempatan yang luar biasa bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah ramadhan yaitu;

1. Banyak waktu untuk beribadah

Dengan adanya kebijakan WFH dan PSBB banyak waktu yang dapat kita gunakan untuk beribadah. Biasanya saat Ramadhan banyak waktu yang tersita untuk bekerja sehingga ibadah kurang optimal, kini Alloh memberikan kesempatan yang luas untuk beribadah, untuk berzikir dan melaksanakan tadarus Alquran.

2. Lebih mendekatkan dengan keluarga

Aturan PSBB yang diberlakukan pemerintah membuat kegiatan di luar rumah menjadi terbatas. Dulu waktu ramadhan kegiatan buka bersama di rumah selalu tersita untuk kegiatan buka bersama di luar. Ramadhan ini dapat buka bersama, ibadah salat tarawih bersama dan beribadah lainnya dapat dilakukan bersama anggota keluarga.

3. Banyak waktu untuk belajar agama

Kini moda pengajian daring banyak diselenggarakan oleh berbagai organisasi dan pondok pesantren di Indonesia. Dengan adanya pengajian moda daring ini dapat meningkatkan ilmu agama meskipun berada di rumah.

4. Meningkatkan kualitas puasa ramadhan

Saat kita berada di rumah secara otomatis akan mengurangi interaksi kita dengan orang lain sehingga hal ini akan mengurangi dosa kita kepada orang lain, mengurangi aktivitas ghibah kita kepada orang lain dan aktivitas syahwat yang dapat menimbulkan dosa.

5. Ladang pahala kepada sesama

Saat ini banyak orang di sekitar kita yang mengalami kesulitan ekonomi sehingga mereka mengalami kekurangan. Merekalah ladang pahala kita melalui sedekah untuk membantu sesama.

Mari kita ubah mindset negatif mengenai bulan ramadhan tahun ini menjadi mindset positif sehingga kita dapat memanfaatkan peluang emas dibulan ramadhan ini dengan berburu lipatan pahala dan beramal shaleh sehingga kelak kita dapat menjadi hamba yang takwa. Yang tidak kalah pentingnya mari kita perbanyak doa agar wabah Covid-19 ini segera berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun