Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Guru

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Membiasakan Nobar Film untuk Mengatasi Loyo di Kelas

13 April 2023   23:23 Diperbarui: 15 April 2023   20:15 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membiasakan Nobar Film untuk Mengatasi Loyo di Kelas
Guru dan Siswa Nobar di Kelas ( Sumber gambar: Pixabay.com)

Bulan ramadan membuat kondisi sehari-hari kita terasa berbeda. Khususnya dalam kondisi rutinitas pembelajaran di kelas. Mungkin ada dampak tertentu dari rasa lapar dan haus terhadap efektivitas kegiatan belajar-mengajar di kelas. 

Oleh karena itu, khusus di bulan ramadan ini saya menerapkan sejumlah "hobi" atau kegemaran baru ketika mengajar di kelas, yaitu mengajak siswa nobar (nonton bareng) film pendek.

Biasanya, dalam materi-materi tertentu saja saya memutar film di kelas. Misalnya pada topik cerita pendek dan novel di akhir bab, untuk membangun asosiasi siswa tentang bagaimana karya sastra direspon di zaman digital iini. 

Namun, khusus di  bulan ramadan ini saya membiasakan untuk memutar film pendek atau bahkan film Panjang  ketika di kelas untuk semua topik.

Rupanya kebiasaan memutar film dalam pembelajaran sebagai pemantik proses pembelajaran bahasa cukup menyenangkan dan efektif. 

Bukan hanya membuat siswa dapat menjadi lebih fokus, antusias, dan tidak mengantuk, tapi juga membuat kemampuan berbahasa siswa dapat bertumbuh. Hal ini saya sadari terlebih ketika membaca riset berikut.

Penelitian Dampak Menonton Film dalam Pembelajaran Bahasa

Pertama terjadinya peningkatan kemampuan berbicara. Penelitian Eko Priyo Purnomo dan Fitri AL, dalam The Effect of Watching Movies on Students' Speaking Ability in Indonesian Language" pada tahun 2021, telah mengevaluasi pengaruh menonton film terhadap keterampilan berbicara siswa dalam bahasa Indonesia. 

Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP. Para siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menonton film dan kelompok kontrol atau yang tidak menonton film. 

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kelompok siswa yang menonton film mengalami peningkatan yang signifikan dalam kemampuan keterampilan berbicara dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Fakta penelitian tersebut menurut saya relevan. Sebab tatkala saya memutar film-film dengan bahasa asing.  Kemampuan "memirsa" mereka pun terlatih. Siswa cenderung fokus membaca takarir (subtitle). 

Itu terjadi karena cerita telah mengikat mereka secara emosional, sehingga mereka lupa kalau mereka sedang lemas karena haus atau pun lapar. 

Kemudian, setelah film selesai mereka lebih berani berbicara atau mengemukakan pendap mereka ketika saya memberi sejumlah pertanyaan pemantik tentang cerita yang baru saja mereka tonton.

Hobi memutar film sebelum atau ketika proses pembelajaran di kelas tentu hanya salah satu cara dalam membangun suasana efektif di kelas ketika di bulan ramadan atau pun di luar bulan ramadan. 

Setiap guru memiliki cara tersendiri untuk mengatasi "keloyoan" siswa. Dalam hal ini, mungkin karena saya gemar atau hobi menonton film sehingga dapat menggunakannya di kelas secara porposional.

Marendra Agung J.W

Sumber penelitian: Eko Priyo Purnomo and Fitri Ambar Lestari. (2021). The Effect of Watching Movies on Students' Speaking Ability in Indonesian Language. International Journal of Instruction, 14(2), 223-238.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun