Telisik Mudik: Budaya atau Perintah Agama
Mudik adalah budaya masyarakat Indonesia yang telah lama mengakar sehingga secara turun temurun budaya mudik ini terus berkelanjutan.
Namun mudik bukanlah perintah agama yang harus dilakukan bagi setiap penganutnya.
Ada banyak hal yang menjadi guyonan tentang situasi mudik ini. Jika hanya mengejar salat Ied di kampung padahal tidak pernah berpuasa sebelumnya maka ini menjadi lucu, karena salat Ied itu hukumnya sunat sedangkan puasa di bulan Ramadan ini hukumnya wajib.
Orang seringkali terjebak dengan hal yang tidak mereka bisa teliti, sunat mampu mengalahkan yang wajib.
Pulang kampung dengan berbagai macam persiapannya bisa mereka lakukan, tapi untuk puasa selama satu bulan penuh mereka hampir-hampir tidak bisa melaksanakan secara penuh.
Mudik merupakan budaya yang wajib bagi sebagian orang tanpa memandang bahwa itu adalah hanya sekedar ritual tahunan yang sama sekali tidak ada kaitan dengan agamanya.
Sisi erat yang berkaitan dengan agama adalah silaturahminya, silaturahmi di hari lebaran itu baru sangat erat kaitannya dengan aturan agama. Akan tetapi mudiknya sendiri adalah pilihan, bagi yang mau silakan bagi yang tidak mau juga dipersilahkan.
Mudik tidak menjadi sesuatu yang harus dipermasalahkan dan tidak menjadi sesuatu yang wajib dilaksanakan.
Budaya dan agama jika selaras akan memperkuat keyakinan seseorang namun jika agama dan budaya bertentangan maka yang diambil adalah aturan-aturan agama yang terang dan jelas.