Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Administrasi

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Martabak Mi Kesayangan, Menu Sat Set Wat Wet Olahan Instan

4 April 2023   09:28 Diperbarui: 4 April 2023   09:33 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Martabak Mi Kesayangan, Menu Sat Set Wat Wet Olahan Instan
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum Kompasianer, Ramadan sudah menapak hari ketiga belas, bagaimana kabar puasanya? Mudah-mudahan aman, tetap semangat dan nggak kenal malas. Ngomong masalah malas, biasanya anak-anak paling enggan dibangunin buat santap sahur. 

Malas makan dini hari. Tapiii kalau menunya mi instan semangatnya luar biasa. Sebagai emak-emak saya juga mengakui, kenapa ya dari aromanya saja olahan mi instan ini sudah menerbitkan selera. Saya penasaran, kira-kira apa yang membuat mi instan beraroma menggoda untuk segera mencicipinya? Membuatnya pun mudah dan nggak butuh waktu lama.

Maka saya menamai olahan mi instan yang saya siapkan untuk sahur dini hari tadi sebagai: Martabak Mi Kesayangan. Menyiapkan sajian menu sat set wat wet olahan instan ini hanya butuh waktu beberapa menit saja. Dan pasti jadi menu kesayangan keluarga. Bagaimana cara membuatnya? Yuk berkunjung ke IG reels saya 


Bahan:

1 keping mi instan varian goreng

Air untuk menjerang mi

1 butir telur ayam

bawang prei dan daun bawang secukupnya

garam secukupnya

sosis sesuai selera

cabe bagi pecinta pedas

minyak untuk menggoreng

Cara Membuat:

1. Jerang air dalam panci

2. Jika air telah mendidih masukkan mi instan

3. Sambil menunggu mi matang, siapkan bumbu mi instan

4. Saat mi matang, tiriskan, campurkan mi dalam bumbu

5. Iris sosis, goreng sebentar. Tiriskan

6. Kocok lepas telur, masukkan sosis goreng, irisan cabe, bawang prei dan daun bawang. Tambahkan sedikit garam

7. Masukkan mi goreng instan ke dalam kocokan telur yang telah dicampur aneka isian.

8. Panaskan minyak, masukkan adonan mi goreng seperti membuat dadar.

9. Matangkan martabak mi pada kedua sisinya, balik jika satu sisi sudah berwarna keeemasan. Jika martabak sudah berwarna kecoklatan, angkat dan tiriskan

10. Sajikan hangat dan lebih lezat dinikmati bersama saos tomat.

Hmmm cita rasa martabak mi begitu menggoda. Bagaimana? Bahannya murah dan membuatnya mudah 'kan? Memang benar yaaa lauk paling lezat adalah rasa lapar dan badan yang sehat. Coba deh kalau udah kenyang dipaksa makan, malah mual kan? Atau bandingkan saat lagi sakit apa aja, meski hanya flu atau sakit gigi. Meski yang disajikan menu makanan senilai jutaan rupiah pun tak enak makan.

Cocok banget deh dengan back song yang saya pilih untuk IG reels kali ini. 

"I ask Allah to guide me

I'm starving for His mercy

So I'll thank Him for whatever I have"

Aku memohon pada Allah untuk membimbingku

Aku sangat mengharapkan ampunanNya

Maka aku bersyukur atas apa yang kupunya

Kalau pas makan sahur hanya nemu mi instan di dapur, tetaplah bersyukur. Sebab sudah sepatutnya kita berterimakasih atas apa yang Allah karuniakan kepada kita, dan kita masih diberikan kesehatan usai bangun tidur.

Btw, bagi bocah-bocah olahan mi instan malah jadi favorit, emak bisa santai membangunkan mereka untuk santap sahur tanpa perlawanan sengit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun