Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Administrasi

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips Finansial Aman di Bulan Ramadan

19 Maret 2024   10:28 Diperbarui: 19 Maret 2024   10:33 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Finansial Aman di Bulan Ramadan
Aneka Takjil di Bazaar Ramadan Perumahan, Dokpri

"Duuh Ramadan kok malah bikin keuangan boncos siih" "Alamak itung-itung aku makin boros aja di bulan puasa" Sering mendengar teman mengeluh demikian saat bulan Ramadan? Tidak dapat dipungkiri bahwa di bulan Ramadan memang terjadi peningkatan pengeluaran. Jika tidak diantisipasi sejak dini bisa menyebabkan besar pasak daripada tiang.

Penyebab Membengkaknya Anggaran di Bulan Ramadan

Namun, meningkatnya pengeluaran di bulan Ramadan bukan berarti boros dan hobi belanja. Ada beberapa hal yang menyebabkan anggaran belanja membengkak di bulan Ramadan, yaitu:

1. Naiknya harga bahan pokok

Hukum ekonomi berlaku di sini, semakin banyak permintaan terhadap suatu barang maka harga barang tersebut akan mengalami kenaikan. Coba cek harga di pasar, menjelang bulan Ramadan harga beras di tahun 2024 ini melesat mengalami kenaikan harga paling tinggi sepanjang sejarah hingga ada yang mencapai 20 ribu per kilogramnya. Demikian pula halnya dengan harga daging ayam dan telur yang mencapai kenaikan rata-rata 4-6 ribu rupiah per kilogram dibandingkan harga normal. Belum lagi bumbu dapur yang tak mau ketinggalan ikutan naik harga.

2. Anggaran untuk memperbesar infaq dan sedekah

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Di bulan Ramadan segala amalan dimaksimalkan berharap pahala yang berlimpah, termasuk infaq dan sedekah. Yang biasanya berinfaq harian lima ribu, di bulan Ramadan menargetkan bisa beramal 10 ribu per hari. Ditambah lagi dengan santunan dan bakti sosial ke panti asuhan, panti wreda atau bagi-bagi takjil dan makanan untuk kaum dhuafa. Terkadang juga mengupayakan menjamu anak-anak yatim atau sanak keluarga untuk berbuka bersama, sebab fadhilah memberi makan untuk berbuka puasa sangatlah luar biasa. Dan kewajiban untuk zakat fitrah atau zakat maal janganlah lupa. Alokasi untuk infaq dan sedekah ini membutuhkan anggaran yang tak sedikit.

3. Kebutuhan makanan ringan untuk takjil

Menurut teori harusnya Ramadan lebih hemat karena makan hanya dua kali sehari. Namun kebutuhan untuk menyiapkan takjil ternyata cukup menguras keuangan keluarga. Anggaplah jika di hari biasa jarang jajan karena merasa sudah cukup dengan makan tiga kali sehari. Di saat Ramadan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk keperluan takjil, mulai dari kurma hingga makanan kecil serta minuman segar.

Tips Finansial Aman di Bulan Ramadan

Bagaimana caranya agar kondisi finansial keluarga tetap aman di bulan Ramadan? Berikut beberapa tips mengelola keuangan di bulan Ramadan:

1. Menabung sejak jauh hari

Persiapan dana infaq dan sedekah di bulan Ramadan sebaiknya diupayakan jauh hari. Keuntungannya adalah  di bulan Ramadan tidak terlalu merasa berat. Selain itu, tujuan yang baik dengan niat baik telah tercatat mendapatkan pahala. Andai usia tidak sampai pada bulan Ramadan, insyaallah niat kita menabung untuk keperluan amal dan sedekah di bulan Ramadan tetap mendapatkan pahala kebaikan.

2. Memasak sendiri

Berbuka puasa bersama keluarga di restoran memang sangat menyenangkan tetapi juga membutuhkan anggaran yang besar. Usahakan memasak sendiri dan berbuka bersama di rumah. Boleh kok praktek menu-menu khas restoran untuk dinikmati bersama keluarga di rumah saat berbuka puasa. Andai ingin istirahat dan tidak memasak barang sehari, utamakan membeli dagangan tetangga dan niatkan untuk bersedekah. Di Bazaar Ramadan perumahan kami misalnya ada penjual makanan yang berposisi sebagai orang tua tunggal, ada yang sedang bersusah payah membiayai anaknya kuliah. Maka jika sedang tidak sempat memasak atau bosan dengan menu masakan sendiri, saya biasa mengutamakan membeli masakan mereka yang berjualan di Bazaar Ramadan.

3. Bijak berbelanja

Bijak dan perhitungkan benar saat berbelanja agar lebih hemat dan tepat sasaran. Berbelanja cara cerdas itu misalnya : belnaja buah lokal yang sedang musim agar tidak menguras anggaran, memanfaatkan promo produk di swalayan sehingga bisa menghemat beberapa ribu rupiah. 

4. Tidak lapar mata, ingatlah yang sedang susah

Salah satu kekurangan mayoritas warga muslim ketika bulan puasa adalah kurang bisa mengendalikan nafsu belanja dan cenderung lapar mata ketika membeli takjil. Didorong rasa lapar dan dahaga kebanyakan orang ketika berpuasa sudah merencanakan membeli takjil ini dan itu, namun ketika datang saat berbuka hanya beberapa saja yang dimakan dan bersisa. Saya pribadi sering mengingatkan anak-anak agar tidak lapar mata saat beli takjil. Alhamdulillah puasa tahun ini mereka semakin bijak dalam berbelanja. "Nggak usah banyak-banyak beli kuenya, ingat anak-anak Gaza sudah lama berpuasa tanpa tahu kapan berbuka, banyak kan yang meninggal karena kurang gizi gara-gara agresi zionis Yahudi" Begitu cara saya mengingatkan mereka. Anggaran untuk takjil pun bisa disisihkan untuk menyumbang Palestina karena kebetulan di masjid perumahan ada penggalangan dana dalam safari dakwah untuk Palestina. 

Kami juga tak segan mengonsumsi sisa takjil di hari berikutnya. Tentu makanan yang masih layak dimakan lagi seperti roti atau cake "Mama aku hari ini takjilnya apa ?" tanya anakku, "Itu Terang Bulan kemarin masih sisa separuh box kan, sini Mama hangatkan pakai magic com" jawabku. Jadilah ia makan takjil dengan Terang Bulan hangat sisa semalam dengan cita rasa yang tetap, sedangkan saya seperti biasa cukup dengan takjil sebiji kurma.

5. Mengupayakan penghasilan tambahan

Di bukan Ramadan yang paling sering jajan adalah anak-anak. Itulah mengapa saya tak lelah mengingatkan agar mereka belajar berhemat dan tidak malu untuk mencoba mencari uang jajan tambahan. Caranya? saya menyarankan agar anak-anak mau mengumpulkan dan menjual barang-barang bekas yang ada di rumah. Gelas plastik bekas minuman, kardus sabun dari toko kelontong kecil-kecilan kami, bahkan rekan kerja ayahnya juga turut menyimpan botol-botol bekas air mineral di kantor untuk diberikan kepada anak-anak secara cuma-cuma.

Barang bekas bisa jadi dana tambahan, Dokpri
Barang bekas bisa jadi dana tambahan, Dokpri

Ramadan adalah bulan puasa. Arti puasa secara harfiah dapat diartikan sebagai menahan, maka sudah sepatutnya selama bulan Ramadan tidak berlebih-lebihan dalam berbuka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun